Hanya Bisa Bangun 42 SDN Rusak Berat
SIDOARJO – Tahun ini pemkab memasang target akan membenahi seluruh sekolah rusak di tingkat sekolah dasar negeri (SDN). Jumlahnya mencapai 1.617 sekolah. Sayang, tahun ini baru 42 sekolah yang dibangun.
Kabid Pendidikan Dasar Menengah (Dikmen) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbub) Sidoarjo Rudi Pujiantoro menyatakan, jumlah SDN yang rusak tercatat 1.617 sekolah. Perinciannya, 546 SDN masuk kategori rusak berat dan 1.071 sekolah rusak ringan.
Karena jumlahnya sangat banyak, kata Rudi, pihaknya tidak bisa memperbaiki seluruh sekolah yang rusak. Sebab, pembangunan sekolah membutuhkan dana yang besar. ’’Karena itu, akan kami bangun bertahap,’’ tuturnya.
Solusinya, dikbud memprioritaskan sekolah yang benarbenar membutuhkan perbaikan. Misalnya, sekolah rusak berat yang bisa mengganggu kegiatan belajar-mengajar. Dari pendataan, terdapat 42 SDN yang kerusakannya sangat berat. ’’Itu dulu yang kami bangun. Selebihnya bertahap,’’ paparnya.
Pendapat senada disampaikan Sekretaris Dikbud Sidoarjo Tirto Adi. Menurut dia, pembangunan sekolah dilakukan secara bertahap. ’’Yang terpenting kegiatan belajar-mengajar tetap jalan. Kami prioritas pada sekolah yang rusak berat,’’ ucapnya.
Namun, pendapat berbeda disampaikan anggota Komisi D Bangun Winarso. Menurut dia, dalam pembahasan APBD 2018, kebutuhan anggaran sekolah rusak sudah dicukupi. Yakni, Rp 61 miliar. Dana itu digunakan untuk membangun 30 ruang kelas baru, 25 perpustakaan, serta 345 rehab sekolah yang rusak sedang dan berat. ’’Rencana pembangunan sekolah bertahap tidak sesuai dengan kesepa- katan di awal tahun,’’ paparnya. Bahkan, saat pembahasan APBD 2018, eksekutif berjanji menuntaskan pembangunan SDN yang rusak tahun ini. ’’Pertimbangan kami, pendidikan sangat penting. Jadi, sekolah rusak harus segera dibangun,’’ ucapnya.
PolitikusPANitumenambahkan, lambannya pembangunan sekolah rusak bakal berdampak. Salah satu dampaknya mengarah ke sekolah yang rusak sedang.