Jawa Pos

TK Libur, Guru Marsha Masih Terpukul

-

SIDOARJO – Musibah yang menimpa Marsha Aura Nazifa, siswa TK Alif Gedangan, masih menyisakan duka mendalam. Selain dari pihak keluarga, pihak sekolah masih terpukul. Bahkan, saat Kasi TK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sidoarjo Siti Zulaikhah menemui para guru, tidak ada yang mau bercerita.

Mereka tidak mau membahas. Takut malah semakin sedih. ”Tujuh guru yang saya temui hanya bisa menangis semua, nggak tega,” ujar Zulaikhah kemarin (27/8).

Dia juga tidak memaksa para guru untuk bercerita. Dirinya paham. Tidak ada yang mengingink­an kejadian tersebut. Karena itu, ketika pihak sekolah memutuskan untuk meliburkan muridnya terlebih dahulu, dikbud mengizinka­n. ”Karena masih dalam suasana duka,’’ lanjut Kabid Paud Dikmas Dikbud Sidoarjo Sri Sutarsi.

Senin (30/7) sekolah di peru- mahan Griya Permata Gedangan itu akan kembali dibuka. Sri menyatakan tidak bisa menyalahka­n siapa pun dalam kejadian tersebut. ”Ya siapa yang ingin seperti itu,” terangnya.

Sri mengatakan, saat itu ada guru TK Alif yang menyambut kedatangan siswanya. Termasuk menyambut kedatangan Marsha. ”Waktu kejadian, (Marsha, Red) belum masuk gerbang,” paparnya. ”Bahkan guru dan warga yang berteriak mengingatk­an ayah Marsha,” lanjutnya.

Dia mengajak semua bisa mengambil hikmah dari kejadian tersebut. Terkait penyambuta­n siswa oleh guru, dikbud sudah punya standard operating procedure (SOP). Sebelum siswa masuk tahun pelajaran baru, dikbud sudah menyosiali­sasikan.

Di antaranya, 15 menit sebelum anak datang, guru piket harus sudah siap dan berdiri di depan pintu masuk sekolah menyambut kedatangan­muridnya.Lalu,saatanakme­masukiling­kunganseko­lah,seluruh pendidik menyambut kehadiran anak dengan senyum ramah.

Dikbud juga sudah memberikan pelatihan kepada orang tua terkait pendidikan keluarga. Pada 6 Agustus mendatang, dikbud bakal mengumpulk­an 900 orang tua dari masing-masing kecamatan untuk mengikuti sosialisas­i pendidikan keluarga.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia