Filipina Mundur Turunkan Kualitas Turnamen
JAKARTA – Timnas basket Filipina telah memastikan mundur dari Asian Games 2018. Hal itu sangat disayangkan Indonesia. Pelatih timnas basket Fictor Gideon Roring menyebut, absennya Gilas Pilipinas –sebutan Filipina– menurunkan kualitas kompetisi.
’’Mereka (Filipina, Red) adalah salah satu kekuatan basket Asia. Tentunya selain juara bertahan Korea Selatan,’’ kata Ito, panggilan akrab Fictor, ketika dihubungi kemarin (28/7). ’’Bukan hanya itu. Mereka kan fansnya di Indonesia banyak. Tentu penampilan mereka sangat ditunggu pencinta basket tanah air,’’ imbuh pelatih 45 tahun tersebut.
Skuad Filipina memiliki sederet talenta berkualitas. Di antaranya, power forward Carl Bryan Cruz dan Christian Standhardinger. Keduanya berpostur 190 cm dan 203 cm. Carl saat ini bermain untuk tim liga profesional Filipina (PBA), Alaska Aces. Dia dua kali masuk skuad PBA 2017 dan 2018.
Sedangkan Standhardinger kini membela San Miguel Beerman. Dia juga pernah menyabet gelar Most Valuable Player (MVP) ProA Bundesliga Basket ketika membela Rasta Vechta pada 2016. Troy Rosario juga bukan nama asing di basket Asia Tenggara. Dia sudah mengantongi berbagai penghargaan.
Memang, tidak adanya Filipina tidak berpengaruh langsung terhadap peluang Indonesia di Asian Games. Sebab, mereka tidak berada satu grup dengan skuad Merah Putih. Indonesia tergabung di grup A bersama Korea Selatan, Mongolia, dan Thailand. Sedangkan Filipina berada di grup B bersama Iran, Syria, dan Uni Emirat Arab.
Jika Filipina tidak mundur pun, kecil kemungkinan kitabertemu Filipina. Lawan-lawan di grup A relatif berat. Ada Korsel, sang juara bertahan Asian Games 2014. Kita punya peluang saat melawan Mongolia dan Thailand. ’’Kita optimistis lolos dari fase grup, tapi mungkin sebagai runner-up,’’ jelas Ito.
Sekalipun lolos ke babak knockout, tidak mungkin Indonesia bertemu Filipina. Sebab, di buku teknis dijelaskan bahwa juara dan runner-up grup A akan melawan runner-up dan juara grup D. Grup itu hanya dihuni Tiongkok dan Kazakhstan.