Jawa Pos

Ajak Cintai Budaya, Beranggota Siswa SMP dan SMA

Era digital membuat pemuda jarang peduli dengan permainan tradisiona­l. Namun, Forum Anak Desa (FAD) Banaran justru getol melestarik­an berbagai dolanan anak Jawa itu.

- RIDHO W. INDARTO, Tulungagun­g

SUASANA Desa Banaran, Kecamatan Kauman, Sabtu lalu (28/7) begitu meriah. Anakanak tampak asyik dan ceria menikmati berbagai mainan tradisiona­l. Di antaranya dakon, gedrik, gobak sodor, dan engklak. Meski sudah malam, mereka tetap berkumpul dengan temanteman sebaya.

”Memang tujuan kami adalah memperkena­lkan (permainan tradisiona­l, Red) kepada generasi

di bawah kami agar tetap tahu permainan itu,” kata Ketua FAD Banaran Jaenal Abidin.

Anggota forum tersebut merupakan pemuda-pemudi Desa Banaran yang masih SMP dan SMA. Tujuan mereka bergabung ialah mengajak teman sebaya serta adik-adiknya melakukan kegiatan positif. Misalnya bermain handphone (HP) dan internet yang sehat.

Jaenal mulai bergabung dengan komunitas tersebut pada 2016 dan dipercaya sebagai ketua. Berbagai program pun harus dia jalankan. Ada beberapa divisi untuk memaksimal­kan kerja komunitas itu. Termasuk yang ingin belajar gamelan, bisa bergabung dalam divisi budaya. ”Mereka biasanya bermain karawitan juga,” katanya.

Kini sudah 30 anak Desa Banaran yang bergabung di FAD. ”Anggotanya kan masih sekolah semua. Jadi, kalau kegiatan terlalu banyak, takut justru mengganggu sekolah,” tutur pemuda 19 tahun tersebut.

Jaenal menjelaska­n, kegiatan di luar event tahunan bergantung pada divisi masing-masing. Biasanya ada empat kali pertemuan dalam sebulan. Kemudian, mereka juga mengadakan rapat satu kali sekaligus untuk mengumpulk­an iuran uang kas Rp 5.000. ”Acara Padhang Mbulan Sabtu ini merupakan event tahunan yang digarap dan diikuti pemudapemu­di Banaran mulai anak SD hingga SMA,” ujarnya.

Acara itu juga menjadi arena pengenalan dan pelestaria­n permainan tradisiona­l. Sehingga lebih bermanfaat dan menyehatka­n bagi anak-anak. ”Ada dongeng juga dengan konsep semua lampu dimatikan dan diganti ublik untuk membangkit­kan imajinasi cerita masa lalu tentang sejarah anak Indonesia,” ungkapnya.

Selain melestarik­an permainan tradisiona­l, FAD Banaran punya agenda bakti sosial, sosialisas­i antinarkob­a, hingga bedah sejarah desa. ”Istilahnya, anakanak Banaran itu kepo dengan sejarah Desa Banaran sendiri, kok bisa dinamakan Banaran,” ucapnya.

 ?? FORUM ANAK DESA BANARAN FOR JAWA POS ?? RUKUN: Anggota FAD Banaran setelah menggelar acara Sabtu lalu (28/7).
FORUM ANAK DESA BANARAN FOR JAWA POS RUKUN: Anggota FAD Banaran setelah menggelar acara Sabtu lalu (28/7).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia