Froome Yakin Bisa Kawinkan Giro dan Tour di Masa Depan
PARIS – Tour de France 2018 telah berakhir. Meski gagal mempertahankan gelar juara, Chris Froome hampir mencapai titik terdekat sepanjang karirnya untuk mengawinkan gelar Giro d’Italia dan Tour de France dalam setahun.
Pada Tour de France tahun ini, Froome merebut podium ketiga. Dia menyingkirkan Primoz Roglic (LottoNL-Jumbo) yang sempat menggesernya pada etape ke-19. Gagal tahun ini, Froome tetap percaya bahwa merengkuh gelar giro dan tour secara beruntun bukan hal mustahil.
BUDAPEST – Nyaris saja balapan GP Hungaria tadi malamberakhirmembosankan. Beruntung, duel sengit Sebastian Vettel (Ferrari) kontra Valtteri Bottas (Mercedes), kemudian dengan Daniel Ricciardo (Aston Martin-Red Bull) pada akhir lomba berhasil menyelamatkannya. Meskipun, pada akhirnya, juara bertahan Lewis Hamilton menang mudah dengan selisih waktu meyakinkan, 17 detik.
Bintang Mercedes itu berhasil lolos dari kejaran dua pembalap Ferrari dengan melakukan start sempurna pada awal lomba.
Mercedes tahu momen paling krusial dalam balapan tadi malam adalah start. Karena itu, Hamilton maupun Bottas memasang ban ultrasoft saat mengawali balapan. Ban tersebut memiliki cengkeraman paling kuat untuk mendapatkan traksi terbaik saat start. Strategi itu berhasil mengamankan posisi keduanya pada awal lomba.
Di sisi lain, duo Ferrari melakukan split strategi. Vettel memasang ban soft, sedangkan Kimi Raikkonen ultrasoft. Strategi tersebut juga cukup
’’Saya memenangi tiga grand tour beruntun dan saya saat ini berada di posisi ketiga (GC). Jadi, saya yakin mampu (untuk menjadi juara giro dan tour secara beruntun). Meski tentu bukan tahun ini,’’ ucap Froome sebagaimana dikutip Cycling News. Tiga grand tour beruntun yang dimaksud Froome adalah Tour de France 2017, Vuelta a Espana 2017, dan Giro d’Italia 2018.
Ada tujuh pembalap yang berhasil mencapai torehan yang diimpikan Froome tersebut. Tapi, yang terakhir terjadi 20 tahun lalu. Laporan dari Budapest
berhasil karena Vettel berhasil mempertahankan bannya hingga 40 lap. Sementara itu, Raikkonen melakukan pit stop pertama 10 lap lebih awal dari umur maksimal ban.
Strategi Ferrari baru terbayar ketika lomba memasuki bagian akhir. Ban soft Bottas yang sudah berumur 45 lap harus menghadapi Vettel yang memasang ultrasoft dengan umur 13 lap. Meski cukup lama berhasil mempertahankan posisinya, pada akhir lap ke-65 atau lima lap sebelum balapan berakhir Vettel sukses menyergap Bottas di tikungan 1. Bottas yang berupaya melawan justru menyenggol ban kiri belakang Vettel memasuki tikungan 2. Akibat insiden tersebut, sayap depannya rusak.
’’Saya yakin bisa melewatinya pada bagian akhir balapan,’’ kata Vettel. ’’Saya kaget karena saya sudah berada di depan dan menutup jalur bagian dalam tikungan. Tiba-tiba dia Yakni, Marco Pantani pada 1998. Saat ini, bersama Tom Dumoulin (Team Sunweb), Froome menjadi pembalap pertama sejak Pantani yang sukses mengemas podium pada giro dan tour di tahun yang sama. ’’Menarik menyebut Tom (Dumoulin) juga. Dia menjadi runner-up di dua grand tour (giro dan tour),’’ katanya.
Pembalap kelahiran Nairobi, Kenya, itu bahkan tidak menyesal telah memilih turun di giro dan akhirnya gagal mempertahankan gelarnya Tour de France musim ini. Padahal, jika menjadi juara tahun ini, Froome akan menyamai rekor kemenangan terbanyak di tour. (Bottas, Red) datang dari belakang (dan menabrak),’’ imbuh bintang asal Jerman itu.
Race direction langsung melakukan penyelidikan atas insiden tersebut. Hasilnya, senggolan tersebut dianggap sebagai race incident dan tidak menjatuhkan penalti apa pun kepada keduanya.
Dengan sayap depan rusak, Bottas kesulitan mendapatkan balance mobilnya. Raikkonen dengan mudah menyalip dia untuk mengamankan posisi ketiga. Saat yang sama, Ricciardo punya kecepatan untuk memburu Bottas. Di tikungan 1, Ricciardo menyerang dari sisi luar. Ketika dia sudah berada di depan, Bottas sekali lagi gagal mengendalikan mobilnya dan menghajar sisi kanan RB14 yang ditunggangi Ricciardo. Beruntung, keduanya berhasil menyelesaikan balapan. Ricciardo finis keempat dan Bottas kelima.
Kemenangan Hamilton itu menambah lebar jarak poinnya dengan Vettel. Memasuki jeda musim panas hari ini, Hamilton memimpin klasemen pembalap F1 dengan unggul 24 poin. Hampir setara dengan satu kemenangan penuh.