Jawa Pos

Densus Tangkap Delapan Terduga Teroris

Pendoktrin hingga Peserta Latihan Militer

-

JAKARTA – Pengejaran terhadap pengikut kelompok teror Jamaah Ansharut Daulah (JAD) terus dilakukan. Setelah menangkap sekitar 200 terduga teroris, pekan ini Densus 88 Antiteror kembali mengamanka­n delapan anggota kelompok JAD.

Keterlibat­an mereka dalam kasus terorisme beragam. Mulai pendoktrin yang bertugas mencuci otak calon anggota hingga peran yang remeh-temeh seperti membuat jadwal pelatihan militer.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divhumas Polri Brigjen M. Iqbal menyatakan, delapan terduga teroris itu ditangkap di sejumlah lokasi. Yang pertama berinisial AS yang ditangkap di Tarogong, Margasana, Pandeglang. ”Tugasnya di JAD cukup penting,” jelasnya kemarin (29/7).

AS, lanjut dia, memiliki kemampuan untuk melakukan doktrin dengan cara-cara mencuci otak. Setelah itu, dia merekrut orang yang telah didoktrinn­ya. ”Dia juga pernah ikut sebuah pelatihan di awal 2017,” paparnya.

Tujuh terduga teroris lainnya berinisial NVR, AD, ARM, IDO, STO, SDR, dan JRM. Tugas IDO sama dengan AS. Sementara itu, AD, STO, SDR, dan JRM diketahui pernah mengikuti pelatihan militer di Pandeglang pada awal 2017. ”Kalau ARM pernah mengikuti rapat untuk membahas aksi bom natal dan tahun baru 2016 di Malang, Jawa Timur,” ujarnya.

Untuk NVR, perannya cukup unik. Dia diduga membuat jadwal pelatihan perang di Pandeglang. Menurut dia, masih ada sejumlah target lain yang dikejar. Salah satunya Abdullah, pelaku pengeboman di Bangil, Pasuruan.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia