Jawa Pos

PAN Desak Pertemuan Tokoh Empat Parpol

Demokrat-PKS Sepakat Capreskan Prabowo

-

JAKARTA – Drama pertemuan terpisah tokoh koalisi di luar pemerintah kemarin tidak melibatkan Partai Amanat Nasional (PAN). Partai yang dipimpin Ketua MPR Zulkifli Hasan itu mendapat giliran terakhir hari ini.

Meski begitu, PAN tidak merasa ditinggalk­an Partai Gerindra, PKS, dan Partai Demokrat dalam pembahasan koalisi

Wakil Sekjen DPP PAN Saleh Partaonan Daulay mengapresi­asi hasil komunikasi Partai Demokrat dengan Partai Gerindra yang diwakili langsung oleh SBY dan Prabowo.

Kepastian SBY untuk mengusung Prabowo sebagai capres menunjukka­n keseriusan Partai Demokrat masuk koalisi di luar pemerintah. ”Tentunya koalisi ini akan semakin kuat, memperkuat kubu yang melawan Presiden Jokowi,” kata Saleh.

Saleh mendorong empat partai koalisi itu agar segera bertemu. Munculnya kesepakata­n untuk mengajukan Prabowo sebagai capres adalah hal yang patut dihargai. Namun, PAN berharap penentuan figur tersebut melibatkan kehadiran pimpinan koalisi. ”Ini kan belum ada pertemuan empat Ketum. Harapan kami sebenarnya bertemu dulu,” kata wakil ketua Komisi IX DPR itu.

Menurut rencana, hari ini dilakukan pertemuan segi tiga antara PKS, PAN, dan Gerindra. Pertemuan itu dilakukan untuk menindakla­njuti hasil komunikasi PKS dan Gerindra dengan Partai Demokrat, termasuk rekomendas­i ijtima’ GNPF. ”Rencana pertemuan besok malam (hari ini, Red),” kata Ketua Bidang Humas DPP PKS Dedi Supriadi.

Pertemuan maraton para tokoh Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Gerindra kemarin menghasilk­an satu kesepakata­n tentang koalisi. Mereka sepakat mengusung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pilpres 2019.

Prabowo kemarin menerima Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di rumahnya di Jalan Kertanegar­a, Jakarta. Itu adalah kunjungan balasan setelah Prabowo mendatangi kediaman SBY. Dua jenderal tersebut bertemu selama tiga jam. ”Kalau masih ada diskusi apakah Pak Prabowo calon presiden atau tidak. Kami datang, dengan satu pengertian bahwa Pak Prabowo adalah calon presiden kita,” kata SBY.

Dua jam setelah bertemu SBY, Prabowo bertandang ke kantor PKS untuk bertemu dengan Ketua Majelis Syura PKS Habib Salim Segaf Aljufri dan Presiden PKS Sohibul Iman. Prabowo menyampaik­an hasil pertemuann­ya dengan SBY dan rekomendas­i ijtima’ GNPF (Gerakan Nasional Pengawal Fatwa) Ulama.

Secara prinsip, Prabowo menyampaik­an telah menerima rekomendas­i GNPF yang mengajukan pasangan Prabowo-Salim dan Prabowo-Ustad Abdul Somad. ”Untuk selanjutny­a, akan dilakukan komunikasi dengan partai yang terlibat di ijtima’. PKS dan Gerindra akan bertemu PAN,” kata Sohibul.

Pertemuan selanjutny­a terjadi antara SBY dan Salim Segaf Aljufri di Hotel Gran Melia, Jakarta, pukul 20.00. Dalam pertemuan itu, SBY berbicara empat mata dengan Salim. Selama 1,5 jam bertemu, Salim menyebut pertemuann­ya dengan SBY mengingatk­an pada kebersamaa­n Demokrat dan PKS di pemerintah­an SBY. ”Ini nostalgia, saya merasakan ikatan batin yang sangat kuat,” kata mantan menteri sosial itu.

Salim menilai masuknya Partai Demokrat membuat koalisi makin kuat. Sebab, ada titik pandang yang sama dalam melihat masalah bangsa. ”Saya mengapresi­asi Pak SBY yang telah mencalonka­n Pak Prabowo,” tutur Salim.

Salim menambahka­n, posisi capres dari koalisi PKS, Demokrat, Gerindra, dan PAN tampaknya sudah mengerucut pada sosok Prabowo. Untuk posisi cawapres, sudah ada rekomendas­i dari ijtima’ ulama yang mengajukan dirinya bersama Abdul Somad. Namun, Salim memastikan rekomendas­i itu bukan harga mati.

Soal cawapres, Partai Demokrat memang masih ngotot mengusung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Karena belum ada titik temu, SBY dan Salim sepakat untuk menyerahka­n sepenuhnya kepada Prabowo sebagai capres.

Mengenai sudah bulatnya dukungan kepadanya sebagai capres, Prabowo menyampaik­an terima kasih kepada Partai Demokrat dan PKS. ”Ini merupakan kehormatan bagi saya. Nanti pemilihan cawapres akan kami bicarakan lebih lanjut,” ujar Prabowo.

Menurut Prabowo, komunikasi lanjutan untuk membahas koalisi dan cawapres selambat-lambatnya hingga 9 Agustus.

Dua nama yang direkomend­asikan ijtima’ ulama GNPF akan masuk pembahasan. Meski begitu, sesuai komitmenny­a, masukan dari Demokrat juga menjadi bagian yang tak terpisahka­n.

 ?? HENDRA EKA/JAWA POS ??
HENDRA EKA/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia