Jawa Pos

Mengajar di Tempat Terpencil, Dua Tahun tanpa Tunjangan

-

BANDA ACEH – Sekitar 20 guru garis depan terluar, terdepan, dan tertinggal (GGD 3T) dari Pulo Nasi, Kecamatan Pulo Aceh, Aceh Besar, mendatangi kantor Ombudsman Aceh untuk mengadukan nasib mereka. Pasalnya, selama dua tahun ini (2017 dan 2018) mereka tidak mendapatka­n tunjangan daerah khusus lagi.

’’Sebelumnya kami dapat tunjangan daerah khusus GGD 3T,’’ ujar Bismi Aulia, salah seorang guru SMA Pulo Aceh, kemarin (30/7).

Dia mengaku sengaja melaporkan yang dialami selama ini ke Ombudsman Aceh agar ada perhatian dari lembaga dan dinas terkait. ’’Mengapa 2017 tidak semua sekolah di Kecamatan Pulo Aceh menerima tunjangan daerah khusus,’’ jelasnya.

Menurut Bismi, tunjangan daerah khusus diberikan ke sekolah di pusat kecamatan saja. Sekolah yang jauh dari pusat kecamatan tidak memperoleh dana tersebut.

’’Dilihat dari letak geografis, Kecamatan Pulo Aceh termasuk dalam wilayah 3T yang terbukti guru GGD 3T harus diperhatik­an,’’ ungkapnya. Bismi menjelaska­n, pada 2018 ini pihaknya juga tidak memperoleh tunjangan daerah khusus.

Apabila kedatangan mereka tidak direspons secara positif oleh pihak terkait, mereka akan menghentik­an kegiatan belajar-mengajar (KBM) sampai batas tertentu.

Bismi menjelaska­n, sebelumnya mereka membuat laporan pada dinas terkait. Namun, tidak ada tanggapan sehingga terpaksa ke Banda Aceh. Biasanya mereka mendapatka­n gaji tunjangan daerah khusus sesuai dengan gaji pokok setiap bulan. Gaji tersebut diperoleh setiap enam bulan sekali.

Menurut dia, Ditjen Guru dan Tenaga Kependidik­an Kementeria­n Pendidikan dan Kebudayaan menyiapkan tunjangan khusus bagi guru yang mengajar di daerah tertinggal.

 ?? RUSMADI/RAKYAT ACEH/JPG ?? MANA HAK KAMI: Bismi Aulia, guru SMA Pulo Aceh.
RUSMADI/RAKYAT ACEH/JPG MANA HAK KAMI: Bismi Aulia, guru SMA Pulo Aceh.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia