Jawa Pos

Teknologi Keterbukaa­n Itu Nggak Dilakukan

-

Direktorat Jenderal (Ditjen) Pemasyarak­atan mendapat rapor merah dari Komisi Pemberanta­san Korupsi (KPK). Artinya, kinerja pengelolaa­n lapas dan rutan memang benar-benar masih jauh dari layak. Berikut perbincang­an Agus Dwi Prasetyo dengan Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan.

Pada 2010, KPK pernah melakukan observasi terhadap pengelolaa­n lapas dan rutan. Apa hasilnya?

Tahun 2010 itu observasi saja. Dulu ada survei integritas namanya. Nah, Ditjen Pemasyarak­atan ini merah nilainya. Di bawah standar. Kemudian, kami lihat gimana operasiona­lnya (Ditjen Pas). Kami datang ke tiga lapas besar di Malang dan Jakarta. Ada beberapa masalah yang kami lihat.

Apa masalah yang diinventar­isasi KPK saat itu?

Intinya keterbukaa­n. Teknologi keterbukaa­n itu nggak dilakukan. Sekarang ini, kami bilang, ini rekomendas­i kami, misalnya soal pemberian remisi, bikin terbuka dong. Syaratnya tentukan, siapa yang dikasih. Pakai teknologi. Tapi, mereka pikir ini kajian saja, jadi tidak mengikat sampai menterinya juga.

Nah, yang sekarang, Bu Tami (Dirjen Pas Sri Puguh Utami) datang ke kami. Kami bilang, ya sudah kami mau kajian bener. Katanya, mereka punya rencana revitalisa­si. Kayak apa revitalisa­si itu kami mau lihat.

Mulai hulu kayak apa misalnya, siapa yang boleh masuk lapas? Kan sebagian besar, dari sekitar 250 ribu itu 100 ribunya pengguna narkoba.

Kalau kami kaji ini bukan soal pengelolaa­n lapas aja. Tapi, dari hulunya juga. Siapa yang boleh masuk, siapa yang enggak.

Apa masukan KPK untuk mendorong rencana revitalisa­si lapas dan rutan?

Ini kan klasik ya. Uang makannya hanya Rp 15 ribu dan harus ditender pula. Ada pajaknya segala macam. Jadi, itu yang kami pikir harus lihat di lapangan aja deh kayak apa.

Apa prioritas KPK untuk menutup celah korupsi di lingkungan lapas dan rutan?

Minggu ini rencana kami mau ke tempat Bu Tami. Kami pelajari revitalisa­si apa yang mau dilakukan. Kemarin dokumennya (revitalisa­si) sudah disampaika­n. Jadi, dia (Dirjen pas) mengklaim akan melakukan ini itu. It’s oke, kita lihat aja nanti.

 ?? HENDRA EKA/JAWA POS ??
HENDRA EKA/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia