Mayoritas Kartu Kredit untuk E-Commerce
JAKARTA – Industri kartu kredit mengalami masa fluktuatif. Setelah menikmati high season transaksi saat Lebaran dan libur sekolah, pasar kartu kredit diproyeksi akan melandai, kemudian naik lagi saat liburan akhir tahun.
Direktur Consumer Banking CIMB Niaga Lani Darmawan menyatakan, momen Lebaran, libur sekolah, dan akhir tahun selalu jadi periode high season transaksi. ’’Siklus tahunannya seperti itu,’’ ujarnya di sela konferensi pers The Color Run Hero Tour di Jakarta kemarin (30/7).
Menurut Lani, mayoritas nasabah pemegang kartu kredit CIMB Niaga menggunakannya untuk transaksi e-commerce. Dari sisi ritel, 98 persen transaksi nasabah juga sudah menggunakan sistem digital. ’’Per- kembangan online e-commerce bukan main,’’ katanya.
Bagaimana dengan pertumbuhan industri kartu kredit secara nasional? Lani menyebutkan, pertumbuhan industri cenderung negatif. Meski demikian, CIMB Niaga masih bisa tumbuh positif. ’’Tapi, kami tidak mengharapkan pertumbuhan yang drastis,’’ jelasnya.
Lani menuturkan, transaksi kartu kredit CIMB Niaga hingga Juni 2018 tercatat Rp 8,5 trilun. Dengan nilai tersebut, CIMB Niaga masuk daftar top 5 di Indonesia. ’’Sebenarnya nomor tiga kalau di industri,’’ ucapnya.
Untuk kartu debit, saat ini banyak digunakan untuk transaksi tarik tunai atau transfer. Namun, untuk transfer lebih banyak dilakukan melalui digital mobile banking maupun internet banking. Karena itu, jumlah kantor cabang bank menyusut. ’’Sekarang orang sudah tidak ke cabang lagi,’’ ujarnya.
Mengenai penukaran kartu ATM debit dengan logo Gerbang Pembayaran Nasional (GPN), Lani mengaku sudah siap.