GPN Hemat Biaya Rp 17,7 Triliun
JAKARTA – Bank Indonesia (BI) terus mendorong masyarakat menggunakan kartu ATM atau debit berlogo Gerbang Pembayaran Nasional (GPN). Otoritas moneter tersebut memastikan ada banyak manfaat yang bisa diperoleh masyarakat dengan pemakaian kartu berlogo GPN. Salah satunya, tidak akan dikenai biaya. Selain itu, dengan penggunaan GPN, BI mencatat penghematan biaya transaksi hingga Rp 17,7 triliun.
Deputi Direktur Departemen Elektronifikasi dan GPN BI Aloysius Donanto menuturkan, sebelum ada GPN, biaya transaksi di satu bank atau disebut on us mencapai Rp 25 miliar per hari. Namun, dengan adanya GPN, biaya transaksi itu bisa dipangkas hingga hanya Rp 7,23 miliar per hari. ’’Jadi, ada penghematan Rp 17,7 miliar untuk konsumen,’’ jelas Donanto kemarin (30/7).
Dari sisi transaksi per hari, penggunaan GPN juga telah berkembang cukup pesat. Pada periode Oktober 2017 hingga Juni tahun ini, total transaksi melalui GPN mencapai Rp 11,58 triliun. Kemudian, pada Oktober tahun lalu, baru lima bank yang bergabung. Jumlah tersebut kemudian bertambah menjadi 60 bank hingga saat ini. ’’Dari sisi implementasi memang bertahap untuk bank yang siap masuk. Sekarang sudah lebih dari 60 bank yang aktif bertransaksi. Sementara dari sisi jumlah transaksi ada 24 juta sejak Oktober 2017,’’ paparnya.
BI mencatat, sampai Mei 2018, sudah ada 937.066 kartu berlogo GPN yang dicetak dan 497.668 kartu berlogo GPN yang didistribusikan. Kemudian, pada periode yang sama, setidaknya terdapat 98 penyelenggara jasa sistem pembayaran (PJSP) yang sudah disetujui BI untuk menerbitkan kartu berlogo GPN. Sebanyak 95 bank telah terkoneksi dengan minimal dua switching dan jumlah bank acquirer EDC mencapai 14 bank.