Permintaan Honda Scoopy Meningkat
SURABAYA – Penjualan kendaraan roda dua di Jatim menunjukkan tren yang positif. Permintaan terhadap Honda Scoopy, misalnya. PT Mitra Pinasthika Mulia (MPM) sebagai distributor sepeda motor Honda wilayah Jatim dan NTT bahkan kewalahan untuk memenuhi permintaan.
Marketing Division Head PT MPM Abdy Ronotana menjelaskan, sejak All New Honda Scoopy diluncurkan pada April 2017, jumlah yang inden di Jatim terus meningkat. ”Tahun lalu jumlah yang inden per bulan sekitar 10 ribu unit. Sekarang total inden Scoopy sudah mencapai angka 14 ribu unit per bulan. Daya beli di Jatim terus membaik,” paparnya.
Lantaran peningkatan permintaan yang signifikan itu, pabrikan tidak bisa langsung menyuplai seluruhnya. Konsumen harus menunggu sekitar sebulan untuk bisa mendapatkan unit.
Abdy mengungkapkan, kontribusi penjualan Scoopy di Jatim saat ini berada di posisi ketiga setelah Vario dan Beat. ”Hal itu terjadi karena kami masih kekurangan suplai sehingga memengaruhi angka penjualan. Mungkin kalau suplainya dapat terpenuhi dengan baik, posisi Scoopy bisa naik lagi,” tuturnya.
Menurut dia, tren masyarakat kini telah berubah. Yakni, lebih menyukai sesuatu yang bergaya retro klasik. Itulah yang membuat Honda Scoopy cukup diminati pasar. Meski di- anggap klasik dan retro, functionality Scoopy bisa diandalkan. Varian tersebut diminati banyak kalangan anak muda yang ingin tampil unik, trendi, dan modern lewat gaya klasik. ”Warna Scoopy yang paling diminati di Jatim adalah cokelathitam. Kontribusinya sampai 65 persen,” terangnya.
Sementara itu, berdasar data Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI), penjualan wholesales sepeda motor mulai Januari–Juni tahun ini mencapai 3.002.753 unit. Dari total tersebut, Honda membukukan penjualan sebanyak 2.235.728 unit. Motor skutik Beat mendominasi penjualan Honda dengan jumlah 883.575 unit.