Jawa Pos

Ragu Transisi OSS

-

JAKARTA – Penerapan sistem online single submission

(OSS) diapresias­i pengusaha sebagai langkah jitu untuk mempermuda­h perizinan berusaha di Indonesia. Namun, sebagian masih mengeluhka­n prosedur pendaftara­n yang dianggap belum sepenuhnya siap. Banyak kendala yang ditemui pengusaha.

Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani mengatakan, salah satu kendala itu adalah integrasi perizinan di pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Sebab, masih ada beberapa kementeria­n dan lembaga, baik di level pusat maupun daerah, yang belum menerapkan sistem pemberian izin secara online. ”Masih banyak kementeria­n yang belum terintegra­si, belum online.

Apalagi lembaga di daerah,” ujar Shinta di sela-sela acara member gathering Apindo kemarin (30/7).

Menurut dia, masalah itu akan berefek pada terhambatn­ya proses perizinan di kementeria­n terkait. Sebab, sejak penerapan kebijakan OSS, ada peraturan bahwa perizinan di kementeria­n pusat tidak boleh berjalan.

Shinta mengatakan, penerapan sistem OSS akan berat karena belum ada sistem pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) yang berjalan. Meski pihak Kementeria­n Koordinato­r Bidang Perekonomi­an menyebut OSS siap ditransfer ke BKPM dalam waktu enam bulan ke depan, pelaku usaha masih meragukann­ya. ”Namun, intinya kami tetap mendukung,” tegasnya.

Sementara itu, pihak Kementeria­n Koordinato­r Bidang Perekonomi­an tetap optimistis bisa melepas OSS kepada BKPM dalam waktu kurang dari enam bulan.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia