Serap Gula Petani, Siapkan Rp 685 Miliar
SURABAYA – Bulog Divre Jatim menyiapkan dana untuk menyerap gula petani. Salah satunya, di lingkungan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X. Hal itu seiring dengan musim giling dan pabrik gula mulai berproduksi.
Wakil Kepala Bulog Divre Jatim Cecep Panji Nandia menyatakan, pada tahap pertama, pihaknya akan menyerap 71 ribu ton. Dana yang disiapkan Rp 685 miliar. Pembelian tahap pertama berasal dari gula petani yang diproduksi di PG Gempolkrep.
’’Setelah ini akan dilanjutkan penyerapan gula secara bertahap dengan pabrik gula lain,’’ katanya kemarin (30/7).
Pembelian tersebut merupakan tindak lanjut dari kebijakan Kementerian BUMN. Yaitu, Perum Bulog menyepakati untuk membeli 600 ribu ton gula petani dengan harga Rp 9.700 per kg.
Khusus untuk pembelian gula petani tebu di lingkungan PTPN X, hingga sekarang, terealisasi 10.477 ton. Total pembayarannya Rp 101,6 miliar.
Pada musim giling ini, Bulog akan berfokus pada penyerapan. Apalagi, di gudang Bulog masih ada stok gula sisa tahun lalu. Jumlahnya 30 ribu ton.
’’Rencananya, kami pasarkan setelah selesai musim giling,’’ ungkapnya. Gula hasil penyerapan musim giling 2018 akan dipasarkan ke distributor, pedagang, maupun gerai-gerai Rumah Pangan Kita (RPK).
Direktur Komersil PTPN X Slamet Djumantoro menyatakan, secara komposisi 65 persen gula yang digiling di PTPN X merupakan gula milik petani. Sisanya, 35 persen, merupakan gula milik perseroan.
Hingga sekarang, proses giling terpenuhi 30 persen yang seluruhnya merupakan gula milik petani. Diperkirakan, giling berakhir pada September 2018. ’’Nah, untuk gula PTPN, kami akan jual ke pedagang maupun distributor. Untuk harga, minimal sama dengan gula petani,’’ jelasnya.
Pihaknya mengapresiasi komitmen Bulog untuk menyerap gula petani. ’’Kami sampaikan terima kasih pada Perum Bulog karena responsif dalam pembayaran gula petani. Ini juga bagian dari komitmen sinergi BUMN, yakni antara Holding Perkebunan Nusantara, PTPN X, dan Perum Bulog,’’ tutur Slamet.