Waduk Gonggang Mengering
Hanya Cukup Layani PDAM Selama 90 Hari
MAGETAN – Kekeringan di Kabupaten Magetan meluas. Volume air di Waduk Gonggang, Desa Janggan, Kecamatan Poncol, terus menyusut. Akibatnya, 3.700 KK yang menggantungkan hidup dari waduk itu terancam. Sebab, volume air bendungan tersebut hanya mampu meng-cover kebutuhan warga hingga 90 hari ke depan. ”Kondisi itu terjadi jika tidak ada hujan sama sekali,’’ kata Direktur Utama PDAM Lawu Tirta Welly Kristanto kemarin (30/7).
Volume bendungan kini tinggal 1,1 juta meter kubik dari volume semula 1,9 juta meter kubik. Volume menyusut hingga sedalam 7,8 meter. Dua kecamatan bakal terdampak penyusutan bendungan itu. Yakni, Kecamatan Parang dan Lembeyan. Kondisi itu jelas sangat memprihatinkan karena masyarakat hanya bisa mendapatkan layanan PDAM hingga akhir Oktober. ’’Akhir musim kemarau juga belum diketahui sampai kapan,’’ ujarnya.
Sejatinya, penyusutan volume bisa diantisipasi. Hanya, pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo tidak cepat merespons. Salah satu katup di bendungan tersebut rusak. Akibatnya, air yang mengalir tidak sesuai kebutuhan. Untuk mencukupi kebutuhan PDAM, hanya 38 liter per detik air yang seharusnya keluar dari waduk. Namun, 120 liter per detik air terbuang sia-sia karena petani tidak memerlukan air tersebut. ’’Sekarang sudah tidak tanam lagi. Jadi, seharusnya bisa ditutup,’’ katanya.
Dengan terancamnya dua kecamatan, pihak Perum Jasa Tirta baru melaporkannya ke BBWS sekitar pekan lalu. ’’Rusaknya sejak sekitar lima bulan lalu. Ini yang sejak awal memang tidak kami antisipasi,’’ terangnya.
Jika katup air bisa ditutup, Waduk Gonggang bisa berhemat selama dua bulan hingga akhir tahun ini.
Solusi yang disiapkan PDAM, jika hingga 90 hari ke depan tak kunjung turun hujan, PDAM akan menggunakan pompa sumur.