Tidak Terima Disebut ’’Wingman”
DI BALIK kukuhnya Lewis Hamilton di puncak klasemen pembalap, jangan lupakan peran Valtteri Bottas. Pembalap kedua Mercedes itu mendapat perintah tidak menyalip Hamilton di Hockenheimring dua pekan lalu. Pada GP Hungaria (29/7), Mercedes memberlakukan strategi pit stop yang membuat Bottas tak berdaya menghadapi ancaman Sebastian Vettel, Kimi Raikkonen, dan bahkan Daniel Ricciardo.
Bottas diminta pit pada lap ke-16 untuk merespons pit stop yang dilakukan Raikkonen satu lap sebelumnya. Di akhir balapan, ketika ban Bottas sudah berumur 45 lap, dia harus menghadapi Vettel yang memasang ultrasoft dengan umur 13 lap. Pada lap ke-65, sayap depan mobil Bottas rusak setelah menyenggol ban kiri belakang Vettel.
Empat lap kemudian, dengan sayap depan rusak, Bottas mendapat serangan dari Ricciardo. Bottas gagal mengendalikan mobilnya dan menghajar sisi kanan RB14 yang ditunggangi Ricciardo. Beruntung, keduanya berhasil menyelesaikan balapan. Ricciardo finis keempat, Bottas kelima.
Setelah balapan, bos Mercedes Toto Wolff menyebut Bottas sebagai ’’pembalap sayap” alias ’’wingman” di Mercedes. Bottas pun geram. ’’Soal ’wingman,’ tentu saja menyakitkan. Kami harus bicara setelah ini,’’ ujarnya.
Wolff langsung mengklarifikasi pernyataannya. Menurut dia, pernyataan tentang ’’wingman’’ itu disalahpahami media. ’’Inilah mengapa hal yang tidak didiskusikan dengan tatap muka bisa disalahartikan. Maksud saya, di balapan hari ini (29/7), dengan start dari posisi kedua, Valtteri menjadi pembalap sayap yang sempurna,’’ katanya.
Bottas diganjar penalti 10 detik akibat tabrakan dengan Ricciardo. Tapi, keputusan itu tidak mengubah hasil lomba yang menempatkannya di urutan kelima.