Jawa Pos

Raup Rupiah dari Jasa Susun Puzzle

Karena Banyak Yang Suka Gambarnya tapi Ogah Repot

-

SURABAYA – Siapa yang tidak ingin mengumpulk­an pundipundi rupiah dari menggeluti hobi yang disukainya. Mengerjaka­n sesuatu yang fun dan sesuai dengan passion sekaligus mendapatka­n uang. Ya, itulah yang dilakukan lima sekawan Merry Christina, Eloeminto, Jane Valerian, Angelina Untung, dan Laurentia Fanny. Mereka hobi menyusun puzzle dan menerima jasa menyusun puzzle. Mungkin aneh memang, membeli puzzle tapi malah meminta untuk disusunkan. Namun, hal itu memang benar adanya. Merry menjelaska­n bahwa yang memakai jasa mereka adalah orang-orang yang hanya menyukai gambarnya, tapi tidak suka repot menyusun puzzle. Setelah selesai, biasanya puzzle-puzzle tersebut dipigura dan digunakan sebagai hiasan dinding.

Misalnya, yang tampak kemarin (30/7), mereka sibuk menyusun puzzle di stan Puzzle & Craft milik Merry di Pakuwon Trade Center. Kelihatann­ya mungkin sepele ataupun kekanak-kanakan. Tapi, lewat menyusun puzzle, mereka bisa mengantong­i sekitar Rp 175 ribu–Rp 1,2 juta per puzzle. ”Bergantung tingkat kerumitan gambar dan berapa kepingnya,” papar Merry.

Itu hanya ongkos susun per puzzle. Belum termasuk harga puzzle yang lumayan menguras kantong. Satu puzzle dengan ukuran paling kecil atau sekitar ukuran 4R bisa mencapai Rp 125 ribu. Untuk yang paling besar dengan ukuran 7 x 3 m, harganya bisa mencapai Rp 15 juta. Jika ditambah dengan jasa menyusun, menempel, dan membeli pigura, rata-rata pembeli menambah Rp 1,5 juta–Rp 2 juta. ”Bergantung pigura yang mereka inginkan,” sambungnya.

Gambar-gambar yang laris biasanya berupa fan art dari Disney, pemandanga­n, dan gambar klasik seperti lukisan Monalisa. ”Karena mereka berpikir bahwa puzzle sendiri sudah nyeni. Kalau beli lukisan aslinya kan juga nggak mungkin karena harganya luar biasa,” jelasnya.

Selain pengagum seni, ada pembeli yang hanya mencari puzzle-puzzle dengan gambar limited edition, puzzle keluaran pertama, sampai yang hanya ada satu seri. Mereka adalah kolektor-kolektor puzzle. ”Mereka malah membeli puzzle tidak untuk dimainkan. Cuma disimpan sampai puzzle dengan gambar tersebut menjadi langka,” ceritanya. Jadi, kolektor tersebut akan menjualnya lagi saat harga di pasaran sudah sangat naik.

Sementara itu, jasa menyusun puzzle yang mereka buka hanya dikhususka­n untuk puzzle-puzzle

yang rumit, bahkan impossible

untuk disusun. Misalnya, puzzle

dengan gambar pemandanga­n ukuran 92 x 68 cm yang sedang mereka garap sekarang ternyata membutuhka­n waktu lima hari agar menjadi satu gambar yang utuh. ”Itu pun kalau sudah expert

ya,” sambungnya.

Merry menambahka­n, selain untukhobi,menyusunpu­zzledapat melatih fokus anak-anak berkebutuh­an khusus.

 ?? GUSLAN GUMILANG/JAWA POS ?? HARUS TELATEN: Penyusunan 2.000 keping puzzle membentuk gambar pemandanga­n. Untuk penyusunan satu puzzle, dibutuhkan biaya Rp 175 ribu–Rp 1,2 juta.
GUSLAN GUMILANG/JAWA POS HARUS TELATEN: Penyusunan 2.000 keping puzzle membentuk gambar pemandanga­n. Untuk penyusunan satu puzzle, dibutuhkan biaya Rp 175 ribu–Rp 1,2 juta.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia