Jawa Pos

Tumpas Habis Jaringan Begal

Ternyata Komplotan Pelaku di Jalan Arjuno

-

SURABAYA – Dua tersangka penjambret­an yang tertangkap warga setelah beraksi di Jalan Semarang pada Minggu (29/7) bukan pelaku biasa. Mereka merupakan anggota sindikat jambret yang telah banyak beraksi di wilayah lain. Salah satunya di Jalan Arjuno yang korbannya kritis.

Hal tersebut terungkap dari pemeriksaa­n tersangka BW, 17; dan Putra Setiawan, 24; oleh penyidik Unit Reskrim Polsek Bubutan. Kemarin dua tersangka itu blak-blakan tentang sepak terjangnya.

Kepada Jawa Pos, Putra mengatakan bahwa dirinya dan BW merupakan bagian dari komplotan begal yang sering meresahkan warga Surabaya. Salah satunya penjambret­an di Jalan Arjuno beberapa hari lalu. Korbannya kritis lantaran terjatuh dari motor. ”Itu teman saya. Namanya Bonang,” katanya ber- terus terang.

Putra membeberka­n daerahdaer­ah yang menjadi wilayah aksinya. Di antaranya, Jalan Semarang, kawasan Jarak, Jalan Pakal, dan wilayah Genteng. Dia mengaku tidak kenal waktu saat beraksi. Bisa malam, bisa juga siang. ”Saya njambret sudah 20-an kali,” katanya di Mapolsek Bubutan. Dia juga menyebutka­n nama-nama temannya. Yaitu, Tatak, Alili, Ateng, Memet, dan Mat Ondo.

Pria kelahiran Malang itu mengatakan, hasil penjambret­an digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Selebihnya digunakan untuk minumminum­an keras. Dia mengaku tidak takut meski teman-temanya sesama begal telah tertangkap. ”Ya, namanya buat kebutuhan, Pak,” celetuk Putra.

Menurut Putra, dirinya dan kelompok begal lainnya saling terkait. Tak jarang, mereka juga melakukan koordinasi saat beraksi. Biasanya, mereka bergantian main peran untuk melakukan penjambret­an. ”Kalau ada yang ngajak, ikut. Kalau tidak, ya enggak,” ujarnya.

Selain menjambret, keduanya beberapa kali melakukan penipuan. ”Kalau sendiri, nipu. Kalau menjambret, ada temannya,” tambah Putra. Menurut dia, jika jalan sendiri, yang bisa dilakukan untuk mendapatka­n uang adalah dengan menipu.

Caranya, dia mencari sasaran seorang yang dianggap masih polos. Kemudian, dia meminta tolong. Modusnya adalah meminjam HP milik korban untuk menelepon adiknya. Begitu HP dipinjamka­n, dia langsung membawa lari HP tersebut.

Putra mengatakan, dirinya dan temannya melakukan penjambret­an dengan menggunaka­n motor Vixion pinjaman. Motor itu kini disita sebagai barang bukti karena tertangkap saat aksi terakhir di Jalan Semarang dengan korban mahasiswi bernama Pinky Vitaloka. Kedua pelaku dihajar massa yang geram. Hingga kemarin keduanya masih terlihat lebam-lebam.

Kapolsek Bubutan AKP Harianto Rantesal menyatakan terus melakukan pengembang­an. Dari hasil penyidikan telah dikantongi beberapa nama beserta alamat lengkap pelaku penjambret­an yang sering meresahkan warga Surabaya. ”Tentu kita akan menangkap mereka secepatnya, tunggu saja” katanya. Identitas mereka sudah kami kantongi,” tambahnya.

 ?? AKHMAD RIZAL/JAWA POS ?? SIKAT: AKP Harianto bersama tersangka Putra (kiri) dan BW.
AKHMAD RIZAL/JAWA POS SIKAT: AKP Harianto bersama tersangka Putra (kiri) dan BW.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia