Warga Siapkan Spanduk Tandingan
Cegah Kelompok yang Hidupkan Lokalisasi
SURABAYA – Warga Dolly masih berusaha membentengi kampungnya dari upaya menghidupkan lokalisasi di wilayah tersebut. Sebelumnya warga meminta pemkot tegas. Kini mereka menyiapkan spanduk yang akan dipasang di wilayah itu.
Spanduk tersebut berisi penolakan aksi sekelompok orang yang mengatasnamakan warga Dolly. Kelompok itu mengaku sebagai pendamping warga dan menuntut ganti rugi kepada pemkot Rp 2,7 miliar.
Langkah tersebut pernah dilakukan warga pada Februari dan Maret lalu. Mereka memasang spanduk berisi pernyataan warga.
Kurnia Cahyanto –anggota karang taruna warga Dolly, Putat Jaya, dan Jarak– mengatakan bahwa pemasangan dijadwalkan hari ini. Spanduk sudah siap. Warga juga sudah menentukan titik mana saja yang akan dipasangi spanduk. ”Tinggal memasang,” ucapnya.
Dia menjelaskan, pemasangan spanduk tidak semata-mata menentang penolakan aksi segelintir orang tersebut. Warga ingin masyarakat tidak salah paham tentang Dolly. ”Mereka
harus tahu bahwa kami sudah nyaman dengan Dolly yang sekarang,” jelasnya.
Kurnia menolak jika langkah warga dianggap menantang kelompok tersebut. Sebab, dia menilai masing-masing punya hak. Artinya, sikap menuntut ganti rugi ke pemkot adalah urusan mereka. Warga tidak ikut campur. ”Dengan begitu, orang di luar Dolly bisa menilai secara objektif,” ucapnya.
Kasak-kusuk di eks lokalisasi Dolly kembali muncul setelah sekelompok orang mengajukan tuntutan kepada pemkot. Mereka menilai, pemkot belum memberi jalan keluar setelah Dolly ditutup. Pemberdayaan UKM belum merata. Masih banyak eks pekerja seks komersial yang telantar.
Tuntutan tersebut pernah disampaikan mereka pada Februari lalu. Bahkan, kelompok yang mengatasnamakan warga itu membuat posko di Dolly. Posko tersebut berfungsi untuk menampung aduan warga. Namun, lebih dari sebulan berdiri, tidak ada satu pun warga yang mengadu.
Posko tersebut akhirnya bubar. Tuntutan yang diajukan melalui Pengadilan Negeri Surabaya itu juga dicabut. Kini mereka beraksi lagi. Tuntutan yang diajukan sama. Hanya, kelompok tersebut tidak mendirikan posko seperti yang pernah mereka lakukan.
Kapolsek Sawahan Kompol Eko Budi Sulistyo meminta warga tetap tenang, Situasi keamanan di wilayah Dolly dan sekitarnya sudah kondusif. Dia tidak ingin, situasi tersebut terganggu akibat polemik yang sedang berlangsung. ”Meski begitu, kami tetap memantau segala perkembangan yang ada di lapangan,” ucapnya.
Kami tetap memantau segala perkembangan yang ada di lapangan.”
KOMPOL EKO BUDI SULISTYO Kapolsek Sawahan