Ada Sepur Pucuk, Sekolah Tetap Masuk
3 Maskapai Asing Ajukan Extra Flight
PALEMBANG – Perhelatan akbar Asian Games 2018 tinggal menghitung hari. Palembang dan Jakarta yang menjadi tuan rumah terus bersolek. Selain infrastruktur venue pertandingan, transportasi mendapat perhatian ekstra.
Di Jakarta, untuk menghindarkan mobilisasi atlet dan ofisial dari jebakan kemacetan, pemerintah menetapkan untuk meliburkan anak sekolah sepanjang Asian Games 2018
Tak hanya itu, pengaturan lalu lintas dengan skema ganjil genap juga diberlakukan dan diperluas di jalur-jalur protokol.
Artinya, mobil pribadi berpelat ganjil hanya boleh melintasi jalur itu di tanggal ganjil. Demikian juga sebaliknya yang genap.
Bagaimana Palembang? Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin mengakui, kemacetan lalu lintas menjadi momok menakutkan di Palembang. ”Tapi, seiring mulai beroperasinya LRT (light rail transit) hari ini (kemarin), sudah ketemu solusinya,” ujarnya di Palembang kemarin (1/8).
Menurut dia, setiap pagi dan sore, kemacetan memang sering terjadi di jalur Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II menuju Jakabaring Sport City yang berjarak 21 kilometer (km). Karena itu, jika ditempuh dengan mobil atau bus, dibutuhkan waktu 1,5 jam atau bahkan bisa lebih dari dua jam.
”Apalagi jika nanti ada ribuan delegasi kontingen, pasti tambah macet,” katanya.
Karena itu, LRT menjadi solusi tepat. Dengan moda transportasi canggih dan modern itu, rombongan atlet, ofisial, dan suporter bisa menjangkau Jakabaring dari bandara hanya dengan 45 hingga 50 menit. ”Kalau tidak berhenti-berhenti di stasiun, dari bandara ke Jakabaring hanya butuh 35 menit,” sebutnya.
Waktu tempuh tersebut dinilai cukup ideal untuk ukuran mobilisasi kontingen Asian Games. Karena itu, tidak diperlukan kebijakan meliburkan anak sekolah atau menerapkan aturan ganjil genap.
”Yang mau sekolah ya tetap masuk sekolah. Tidak ada ganjil genap, tidak ada buka tutup, karena sudah ada LRT.”
Warga setempat menyebut LRT yang berjalan di jalur atas itu sebagai sepur pucuk.Di Palembang, jalur sepur pucuk membentang sepanjang 22,3 km. Melalui jalur atas atau elevated. Jika ditambah dengan jalur menuju depo, total panjang jalurnya menjadi 23,4 km.
Total ada 13 stasiun LRT. Dimulai dari Stasiun Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II dan berakhir di Stasiun DJKA. Di antara dua stasiun itu, ada 11 stasiun lain. Salah satu yang terbesar adalah Stasiun Jakabaring yang terhubung dengan Jakabaring Sport City, kompleks utama pertandingan berbagai cabang olahraga beserta wisma atletnya.
Namun, pada tahap awal, termasuk saat pelaksanaan Asian Games, tidak semua stasiun dibuka. Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri mengatakan, ada enam stasiun yang akan dioperasikan.
Yakni, Stasiun Bandara, Bumi Sriwijaya, Cinde, Ampera, Jakabaring, dan DJKA yang merupakan stasiun di ujung menjelang depo. ”Stasiun Bumi Sriwijaya, Cinde, dan Ampera bisa dipakai wisatawan untuk mengakses pariwisata dan pusat perdagangan,” ujarnya.
Zulfikri menyebut, setelah dicoba Presiden Jokowi pada pertengahan Juli lalu, LRT mulai menjalani uji coba pada 23–31 Juli. Sepanjang uji coba itu, biaya naik LRT digratiskan.
Baru mulai 1 Agustus, diberlakukan tiket seharga Rp 5 ribu untuk ke berbagai stasiun serta Rp 10 ribu dari dan menuju bandara. ”Ini kan masih disubsidi. Kalau tarif keekonomiannya ke bandara, aslinya Rp 30 ribu.”
Pada tahap awal, moda transportasi masal yang infrastrukturnya dibangun PT Waskita Karya dengan investasi Rp 10,9 triliun itu akan mengoperasikan enam trainset berpenggerak listrik.
Setiap trainset terdiri atas tiga gerbong dengan kapasitas 130 penumpang duduk dan 404 penumpang berdiri. Dengan demikian, total satu trainset bisa mengangkut 534 penumpang. ”Nanti saat Asian Games, kami mengoperasikan delapan trainset,” kata Zukfikri.
Saat ini, LRT masih beroperasi terbatas, mulai pukul 07.00 hingga pukul 17.00, dengan headway atau keberangkatan setiap 45–50 menit. Namun, saat beroperasi penuh nanti, LRT mulai beroperasi pukul 04.00 dini hari hingga pukul 22.00 malam dengan headway 20 menit.
Antusiasme warga Palembang untuk menjajal LRT sangat tinggi, baik saat gratis maupun berbayar. Hampir setiap keberangkatan LRT selalu penuh oleh penumpang yang duduk maupun berdiri. ”Ingin merasakan naik sepur pucuk, ternyata enak, nyaman, adem,” kata Zuraida, 44, yang naik LRT bersama rombongan teman pengajian.