Jawa Pos

Syria-Jordania Normalisas­i Nassib

-

DAMASKUS – Harapan terbit dari Syria. Senin (30/7) Menteri Perhubunga­n Ali Hammoud mengumumka­n bahwa jalan yang menghubung­kan Syria dan Jordania sudah siap. Dalam waktu dekat, akses utama dua negara itu bisa dilalui. Dengan demikian, perekonomi­an Syria akan berangsur pulih.

Pemerintah­an Presiden Bashar Al Assad telah menguasai penuh perbatasan Syria dan Jordania di Nassib, daerah sekitar Sungai Yarmouk. ”Jalur itu sudah siap untuk difungsika­n kembali,” kata Hammoud seperti dilansir Reuters. Kini Syria menantikan surat permohonan resmi dari Jordania. Setelah surat diterima, Syria akan langsung membuka jalur strategis tersebut.

Jalur di wilayah barat daya Syria tersebut menjadi jalur utama perekonomi­an Syria dan Jordania. Komoditas bernilai miliaran USD biasanya datang dan pergi melewati jalur tersebut. Namun, sejak 2011, jalur itu ditutup sepihak oleh Jordania. Sebab, ISIS Syria menjadikan jalur itu sebagai akses utama untuk menebar teror ke Jordania.

Harapan untuk membuka kembali akses itu lahir setelah rezim Assad sukses mendepak ISIS dari Syria. Tepatnya setelah benteng pertahanan ISIS di Sungai Yarmouk berhasil digulingka­n. Pemerintah­an Assad pun lantas kembali berkuasa di perbatasan. Mereka kemudian membenahi kerusakan akibat perang antiteror di sana.

Sembari membangun kembali kawasan Yarmouk, pemerintah­an Assad juga memburu orang-orang ISIS yang masih tersisa di sana. Kemarin (1/8) militer Syria mengaku berhasil membersihk­an desa terakhir dari cengkerama­n ISIS. Itu berarti, normalisas­i bisa segera dimulai.

Selain jalur darat, Syria akan kembali memulihkan jalur udara. Maskapai-maskapai Eropa, menurut Hammoud, sudah tidak sabar untuk kembali singgah di Syria. ”Permintaan yang masuk sudah banyak. Mereka percaya Syria aman. Tapi, kami masih harus mempersiap­kan sejumlah hal,” ujarnya.

Sementara itu, sampai saat ini masih ada sekitar 1.500 simpatisan dan personel ISIS di Syria. Meski tak lagi bisa melancarka­n serangan, mereka tak mau menyerah. Menurut The National, sebagian simpatisan dan personel ISIS itu lantas membuat kesepakata­n-kesepakata­n dengan pemerintah. Tujuannya, agar mereka bisa meninggalk­an Syria dengan aman.

 ?? MUHAMMAD HAMED/REUTERS ?? ENJOY AJA: Berbonceng­an sepeda, dua bocah Syria yang tinggal di kamp pengungsi Jordania itu berkelilin­g pasar Mafraqn yang sepi. Sebentar lagi, perekonomi­an akan menggeliat kembali di sana.
MUHAMMAD HAMED/REUTERS ENJOY AJA: Berbonceng­an sepeda, dua bocah Syria yang tinggal di kamp pengungsi Jordania itu berkelilin­g pasar Mafraqn yang sepi. Sebentar lagi, perekonomi­an akan menggeliat kembali di sana.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia