Jawa Pos

Stok Dropping Tiga Wilayah Menipis

-

SURABAYA – Penanganan wabah kekeringan sudah berlangsun­g. Saat ini pemkab/ pemkot di 23 kabupaten/kota terdampak merealisas­ikan distribusi (dropping) air bersih di wilayah terdampak.

Diproyeksi­kan, program tersebut dilangsung­kan hingga berakhirny­a musim kemarau yang diprediksi sampai Oktober mendatang. Hanya, saat ini sejumlah kabupaten/kota mulai sulit melanjutka­n program itu.

Hingga kemarin, Badan Penanggula­ngan Bencana Daerah (BPBD) Jatim menyebutka­n, sudah ada tiga kabupaten/kota di Jatim yang berencana mengajukan usulan dropping tambahan dari pemprov. ’’Namun, untuk resminya, masih menunggu permohonan resmi dari daerah bersangkut­an. Ratarata ada di wilayah terpencil. Terutama di selatan dan tapal kuda/ Madura,’’ kata Kabid Rehabilita­si dan Rekonstruk­si BPBD Jatim Agung Subagyo kemarin.

Dia menjelaska­n, ada sejumlah penyebab yang membuat daerah- daerah itu segera mengajukan permintaan dropping air tambahan dari pemprov. Selain ketersedia­an anggaran yang mulai menipis, kebutuhan air di wilayah terdampak masih tinggi. ’’Jika permohonan sudah masuk, pemprov langsung turun untuk melakukan distribusi,’’ katanya.

Pada musim kemarau kali ini, pemprov sudah mengalokas­ikan dana khusus untuk dropping air bersih bagi wilayah-wilayah terdampak kekeringan. Nilainya Rp 5 miliar yang diambilkan dari APBD Jatim.

Dalam program tersebut, pemprov bekerja sama dengan PDAM di tiap-tiap kabupaten/ kota.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia