Jawa Pos

Kepala Desa Perempuan Dibuang ke Sungai

-

BANYUWANGI – Wajahnya masih pucat. Jalannya terlihat gontai begitu keluar dari ruang penyidik Unit Tindak Pidana Ekonomi (Tipidek) Polres Banyuwangi.

Perempuan bernama Wilujeng Esti Utami itu merupakan korban penculikan oleh oknum lembaga swadaya masyarakat (LSM). Sehari-hari perempuan 53 tahun tersebut menjabat lurah Penataban, Kecamatan Giri.

Selasa (31/7) korban diculik dari kantornya. Korban kemudian dinaikkan mobil. Dalam perjalanan, korban dibuang di sungai dalam kondisi tangan diikat dan kepala dibungkus tas kresek. Selanjutny­a, uang Rp 60 juta di dalam tas korban dibawa kabur pelaku.

Musibah yang dialami Wilujeng bermula Selasa lalu antara pukul 11.00 dan 12.00. Korban dijemput Agus Siswanto, diduga keduanya sudah saling kenal, di Kantor Kelurahan Penataban dengan mobil Hyundai silver.

Agus mengajak korban ke Pondok Pesantren (Ponpes) Blokagung dengan alasan menemui Gus Makki untuk menyerahka­n uang Rp 60 juta. Wilujeng bukannya diajak menuju Ponpes Blokagung, tapi justru dibawa ke Gunung Gumitir, Kecamatan Kalibaru.

Dari Kalibaru mereka putar balik menuju Kecamatan Genteng. Setiba di Kecamatan Genteng, keduanya juga sempat berhenti membeli bakso. Setelah makan bakso, Agus bersama Wilujeng menuju Ponpes Blokagung.

Namun, Agus mengarahka­n kendaraann­ya menuju Kecamatan Tegaldlimo. Dalam perjalanan di dalam mobil itu, Agus menyinggun­g kasus dugaan mark-up alat-alat kesehatan pada 2004–2009. Bahkan, Agus sempat mengancam dan menganiaya Wilujeng.

Saat di dalam mobil tersebut, Wilujeng diminta Agus meletakkan tas yang berisi uang Rp 60 juta di kursi belakang. Itu adalah uang yang rencananya diserahkan ke Gus Makki. Bahkan, saat itu Wilujeng sempat diancam dan dianiaya dengan benda mirip pistol dan dihantam palu. Meski tas berisi uang tersebut telah diletakkan di kursi belakang, lurah Penataban tersebut masih saja dipukuli pelaku dengan palu dan tangan kosong. Setelah menganiaya Wilujeng, Agus mengambil seutas tali dari dalam dasbor mobilnya dan mengikat Wilujeng.

Ketika hari sudah mulai gelap atau sekitar pukul 22.00, Wilujeng dibuang di aliran sungai di daerah Desa Kebondalem, Kecamatan Bangorejo. Meski selama lebih kurang satu jam dalam kondisi tangan terikat tali, Wilujeng yang terus berusaha berenang dan mengapung sembari meminta tolong akhirnya dapat diselamatk­an warga setempat yang dibantu anggota Polsek Bangorejo.

Oleh warga dengan dibantu kepala Desa Tegalsari dan camat Tegalsari, Wilujeng langsung dilarikan ke puskesmas setempat untuk dirawat intensif. Akibat kejadian itu, Wilujeng mengalami luka di bagian kepala dan anggota tubuh lainnya.

Kapolres Banyuwangi AKBP Donny Adityawarm­an membenarka­n kronologi kejadian tersebut. Kemarin (1/8) Wilujeng datang ke Mapolres Banyuwangi. Korban dimintai keterangan penyidik di ruang tipidek polres.

Sementara itu, aparat kepolisian bergerak cepat mengungkap pelaku penculikan lurah Penataban. Kurang dari dua jam, pelaku percobaan pembunuhan terhadap Wilujeng tersebut dapat diamankan dan sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Donny mengatakan, pelaku dugaan penganiaya­an dan percobaan pembunuhan itu adalah Agus Siswanto, warga Desa Sumberbera­s, Kecamatan Muncar. ”Sementara baru satu orang yang kami tangkap dan tetapkan sebagai tersangka,” ucap dia.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia