Habis Sudah Wakil Tunggal Indonesia
NANJING – Alarm bahaya kembali berbunyi bagi sektor tunggal bulu tangkis Indonesia. Baik putra maupun putri. Ketika Kejuaraan Dunia 2018 masih pagi (kemarin baru babak kedua), pemain tunggal kita rontok semua. Di tunggal putra, setelah Jonatan Christie terlempar di babak pertama, giliran Anthony Sinisuka Ginting dan Tommy Sugiarto yang mengakhiri turnamen lebih cepat.
Ginting kalah dari wakil Jepang
Kenta Tsuneyama 17-21, 13-21. Selanjutnya, Tommy yang merupakan pebulu tangkis non pelatnas tumbang di tangan wakil Denmark Hans-Kristian Solberg Vittinghus dua game langsung, 14-21, 15-21.
Hal itu memberikan tamparan keras bagi PP PBSI.
’’Iya, ini mengkhawatirkan,’’ kata Kabidbinpres PP PBSI Susy Susanti dalam pesan teks ke Jawa Pos tadi malam. Menurut dia, di sektor tunggal putra, penampilan Ginting dan Jonatan memang belum bisa berkembang lagi. Ginting kali terakhir merasakan gelar di Indonesia Masters Januari lalu. ’’Mereka butuh daya juang lebih baik lagi,’’ ujarnya.
Di tunggal putri sama saja. Fitriani dan Gregoria Mariska Tunjung tumbang. Fitriani terlalu inferior kala menghadapi unggulan ketiga Pusarla Venkata Sindhu (India). Sementara itu, Gregoria yang diharapkan bisa berbuat lebih di Kejuaraan Dunia kali ini belum mampu menjawab tantangan.
Bersua wakil tuan rumah –Chen Yufei– yang seusia dengannya, Gregoria kalah 17-21, 20-22. Padahal, secara permainan, pemain 18 tahun tersebut bisa memberikan perlawanan. Pada game kedua, pebulu tangkis peringkat 22 dunia itu sempat unggul di interval 17-10. ’’Saat itu saya jadi banyak ragu-ragu. Lawan mengubah pola main, awalnya dia menyerang dan ini lebih enak buat saya mengatur permainan,’’ terangnya dalam surat elektronik PP PBSI kemarin.
Secara terpisah, Wakil Ketua Umum PP PBSI Alex Tirta enggan memberikan justifikasi mengenai masalah yang menghampiri sektor tunggal. ’’Mari bersabar sampai mereka pulang. Sudah tentu ini akan menjadi perhatian kami menjelang Asian Games,’’ tuturnya.