Jawa Pos

Target Perunggu dari Voli Putra

Voli dan basket bukan lumbung emas Indonesia seperti bulu tangkis. Namun, fans kedua cabor itu sangat melimpah. Support publik berpeluang mendongkra­k prestasi mereka di lapangan.

-

TAHUN lalu timnas voli putra Indonesia mencatat rekor baru. Pada 30 Juli, untuk kali pertama dalam 42 tahun, mereka menembus posisi keempat Kejuaraan Asia. Sang pelatih Samsul Jais juga ingat betul gempitanya masyarakat ketika tim asuhannya mengalahka­n tim kuat Iran dengan skor 3-2. Sejak kejuaraan tersebut digelar pada 1975 di Melbourne, Australia, untuk kali pertama Indonesia lolos ke semifinal.

Tapi, Samsul juga masih ingat cemoohan ketika anak buahnya yang digadang-gadang bersinar di SEA Games 2017 justru melempem. Ditargetka­n meraih emas, Agung Seganti dkk hanya membawa medali perunggu. ’’Kami memang terlalu heboh ketika Kejuaraan Asia. Persiapan hanya dua minggu ke SEA Games, recovery kurang, hasilnya kami tidak maksimal,’’ kenangnya.

Asian Games adalah arena pembuktian bahwa mereka masuk semifinal Kejuaraan Asia bukan kebetulan. Syamsul melakukan banyak pembenahan. Yang paling kentara adalah merombak skuad. Spiker Agung Seganti, quicker Antho Bertiyawan, dan setter Dio Zulfikri dicoret. Diganti dengan nama-nama debutan seperti Yuda Mardiansya­h, M. Malizi, dan Nizar Julfikar.

Hasilnya oke. Dalam Test Event Asian Games 2018 Februari lalu, dua tim voli putra yang diterjunka­n sama-sama masuk final. Berbagi medali emas dan perak. Mengalahka­n negara-negara top seperti Jepang dan Hongkong. Pelatih timnas Jepang Gordon Mayforth sampai memuji permainan Rendy Tamamilang dkk.

’’Indonesia bisa jadi pesaing Australia, Tiongkok, Iran, dan Jepang. Mereka juga bakal jadi yang terbaik di Asia dalam waktu dekat,’’ kata Mayforth kala itu.

Samsu l menyatakan, s ku a d nya kali ini jauh lebih bagus daripada s ku a d SE A G am es 2017 lalu. Ski l l dan ke kompak a n mereka lebih matang .’ Ini di atas yang kemarin (2017). Progres juga sangat bagus. Sektor bertahan dan menyerang juga jauh lebih baik,’ yakinnya.

Samsul sangat optimistis timnya bisa bisa memenuhi target masuk ke empat besar. Bahkan merebut medali. ’’Minimal perunggu,’’ ucapnya.

Di Asian Games 2018 kali ini, mantan pelatih Jawa Barat di PON XIX itu menuturkan, Tiongkok, Iran, Korea Selatan, dan Jepang tetap jadi momok. ’’Tapi, tidak tertutup kemungkina­n kami bisa mengalahka­n mereka. Apalagi, Indonesia tuan rumah, dukungan masyarakat jadi motivasi kami,’’ tegasnya.

Sebelum berpikir ke sana, Indonesia harus lolos dari Pool A. Rendy dkk satu pool dengan Arab Saudi dan Kirgizstan. Untuk Arab Saudi, Indonesia pede bisa mengatasin­ya. Kirgizstan yang mungkin bisa jadi batu sandungan untuk menjadi juara pool. Sampai saat ini, Samsul masih buta kekuatan lawan. Bahkan, video pertanding­an Kirgizstan sangat sulit didapatkan di internet.

Di luar itu, lanjut Samsul, kelemahan anak asuhnya adalah kurang beruji coba di level internasio­nal. Terakhir, mereka mengikuti turnamen Piala Lien Viet Post Bank di Ha Nam, Vietnam, Mei lalu. Rendy dkk sukses menjadi juara. ’’Iya, sebenarnya kami butuh uji coba internasio­nal agar siap menghadapi tim-tim kuat seperti Tiongkok, Korea Selatan, Jepang, dan Iran,’’ timpal kapten tim Aji Maulana.

’’Tapi, bagaimana lagi. Kami harus memaksimal­kan kondisi ini. Semoga target tercapai,’’ harap pemain Palembang Bank Sumsel Babel tersebut.

 ?? CHANDRA SATWIKA/JAWA POS ?? BLOK!: Dua pemain pelatnas voli Rivan Nurmulki (kanan) dan Malizi mengeblok spike dari asisten pelatih Alim Suseno di Padepokan Voli Jenderal Polisi Kunarto, Sentul, Bogor, Senin lalu (30/7).
CHANDRA SATWIKA/JAWA POS BLOK!: Dua pemain pelatnas voli Rivan Nurmulki (kanan) dan Malizi mengeblok spike dari asisten pelatih Alim Suseno di Padepokan Voli Jenderal Polisi Kunarto, Sentul, Bogor, Senin lalu (30/7).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia