Perempat Final Paling Realistis
SEMENTARA itu, untuk tim putri, PP PBVSI berharap mereka lolos ke perempat final. Apakah itu realistis? Sebab, tim voli putri Indonesia jarang mendapat kesempatan berlaga di Asia. Kali terakhir voli putri mengikuti Kejuaraan Asia pada 2013. Saat itu mereka mengakhiri kompetisi di peringkat ke-10.
’’Jarang mengikuti turnamen kelas Asia membuat anak-anak kurang pengalaman. Tentu berpengaruh terhadap mental bertanding mereka,’’ jelas pelatih tim voli putri M. Ansori. Demi menguji kesiapan sebelum Asian Games, tim putri Indonesia terjun di Kejuaraan Voli Asia Antarklub di Kazakhstan pada 11–18 Juli lalu.
Karena kompetisi menggunakan format klub, skuad asuhan Ansori itu menggunakan nama Garuda VC. Hasilnya tak terlalu buruk. Indonesia finis di peringkat kelima. Ansori menilai, kualitas permainan Indonesia memang kalah kelas jika dibandingkan dengan Thailand, Jepang, dan Tiongkok. ’’Secara postur, mereka lebih tinggi. Otomatis, kita sudah kalah blok,’’ ucapnya.
Namun, pelatih kelahiran Mojokerto itu tidak patah arang. Dia mengatakan, momen bermain sebagai tuan rumah turut andil dalam meningkatkan mental bertanding. Gengsi bermain di kandang jelas menuntut mereka untuk menang.
Indonesia bergabung di grup A bersama Jepang, Thailand, Filipina, dan Hongkong. Spiker Nandita Ayu Salsabila menuturkan, secara pribadi, dirinya optimistis mampu melaju hingga semifinal. Meskipun di pul harus berjibaku dengan Jepang dan Thailand. Berbekal hasil uji tanding di Kazakhstan, secara permainan, Indonesia jauh lebih kompak.
’’Variasi ketika menyerang maupun bertahan sudah berjalan sesuai instruksi pelatih. Hanya tinggal dipoles sedikit lagi. Insya Allah bisa,’’ katanya percaya diri.