Jawa Pos

Bandit Jalanan Resahkan Pengusaha Ekspedisi

-

SURABAYA – Para pengusaha patut waspada soal ancaman menyelinap­nya sindikat pembajak kontainer ke dalam sistem rekrutmen para sopir. Pengungkap­an jaringan sindikat Noerhadi yang rapi harus segera diantisipa­si dengan perbaikan sistem pengawasan dan rekrutmen para sopir.

Kasubdit III Jatanras Ditreskrim­um Polda Jatim AKBP Ambariyadi Wijaya mengungkap­kan, para pengusaha jasa ekspedisi diharapkan punya tim internal untuk menelusuri rekam jejak sopir. Sebab, yang diandalkan ketika proses pengiriman adalah kepercayaa­n terhadap pengemudi. ’ Mereka bisa bertindak apa saja di jalanan,’ ujarnya

Untuk urusan pengawasan, sejumlah perangkat canggih yang ditanam di dalam truk ternyata masih bisa diakali. Dalam kasus Noerhadi, truk dan kontainer memang masih bisa ditemukan. Namun, barang bawaan sudah lenyap.

Tampaknya sudah jadi rahasia umum bahwa para sopir kerap ’’kencing’’ di beberapa titik. Istilah tersebut diungkapka­n tersangka Noerhadi. Kencing yang dimaksud adalah aktivitas ilegal membuang dan menjual sejumlah kecil barang dalam perjalanan.

Lokasi kencing tersebar di beberapa titik. Umumnya di jalur pantura. Dekat tempat istirahat para sopir.

Hal itu mendorong tindak pidana yang lebih besar. Noerhadi, Edi Sukarno, dan Budi Pristiawan ingin mendapat lebih banyak uang. Seluruh isi kontainer dihabiskan. Lokasi pembuangan barang-barang milik Unilever itu berbeda dengan lokasi kencing. Komplotan tersebut memilih menguras isi kontainer di depan terminal Kudus di kawasan Jati Wetan, Kudus, Jateng, pada 13 Juli. Untuk memperlanc­ar pengiriman barang curian kepada penadah, mereka menyewa truk engkel. ’’Sewa Rp 500 ribu,’’ kata Edi.

Lebih dari sepekan, aksi mereka berhasil diendus petugas. Setelah dicokok pada 25 Juli, jaringan antarsopir merupakan pola yang paling utama. Budi merupakan sopir tetap Lie Cargo. Edi adalah mantan sopir Lie Cargo, tepatnya tiga tahun lalu. Sementara itu, Noerhadi merupakan pelaku yang memiliki jaringan penadah. Mereka sepakat memasukkan Budi sebagai sopir. Edi yang memuluskan jalan tersebut. Sebab, dia masih punya kenalan orang dalam. ’’Saya baru empat hari. Ini barang pertama saya,’’ kata Budi kemarin.

 ?? ZAIM ARMIES/JAWA POS ?? MODUS BARU: Salah seorang pembajak yang menyaru sopir saat dirilis Selasa (31/7).
ZAIM ARMIES/JAWA POS MODUS BARU: Salah seorang pembajak yang menyaru sopir saat dirilis Selasa (31/7).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia