Edukasi Cara Tangani Api
SURABAYA – Dinas Pemadam Kota Surabaya terus mengedukasi warga mengenai cara mencegah dan menangani kebakaran. Kemarin (1/8) sosialisasi tersebut menyasar warga yang tinggal di Rusun Romokalisari. PMK membahas perlakuan yang berbeda pada kebakaran yang disebabkan kebocoran gas dan korsleting listrik.
Staf Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat PMK Surabaya Widagdo Endang Suroso menjelaskan bahwa warga harus berhati-hati sebelum bertindak. ’’Jangan sampai niat memadamkan justru malah membahayakan,’’ ucapnya kemarin.
Jika kebakaran disebabkan aliran listrik, jangan sampai ada yang memadamkan api dengan cara menyiram menggunakan air. Sebab, langkah itu malah membahayakan nyawa orang tersebut. ’’Kalau listriknya masih nyala kan bisa kesetrum orangnya,’’ katanya.
Cara menanganinya, mematikan arus listrik. Misalnya, melepas sekring atau mematikan meteran listrik. Setelah itu, bisa
dilakukan pemadaman dengan menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) atau pasir. ’’Yang penting, warga jangan lalai,’’ ucapnya.
Jika kebakaran disebabkan kebocoran gas atau ledakan tabung LPG, Widagdo menyarankan warga agar tidak panik. Ambil kain goni atau sarung yang telah dibasahi, lalu tutupkan ke sumber api.
Ada dua cara untuk memadamkan api. Yaitu, menggunakan cara modern seperti APAR dan cara tradisional seperti menggunakan kain goni. Kemarin warga diajak mencoba keduanya.
Selain warga rusun, kegiatan
yang diprakarsai dinas pengelolaan bangunan dan tanah itu mengundang para petugas keamanan dan kebersihan rusun se-Surabaya Barat. ’’Nanti para petugas tersebut harus rajin mengingatkan ke penghuni rusun,’’ paparnya. Dengan adanya kegiatan yang dilakukan jajaran samping, yakni Satpol PP kecamatan Benowo dan Polsek Benowo, mereka nanti diharapkan senantiasa bisa memberikan sosialisasi kepada warga yang tidak tinggal di rusun. Menurut dia, upaya pencegahan sangat perlu. Namun, cara penanganan saat kebakaran juga tidak boleh ditinggalkan.