Hari Ini, KRI Bima Suci Berlayar ke Rusia
Selama 100 Hari Arungi 2 Benua
SURABAYA – Hari ini (2/8) KRI Bima Suci membentangkan layar menuju Vladivostok, Rusia. Kapal latih itu kali pertama berlayar ke luar negeri meninggalkan markas Komando Armada (Koarmada) II, Ujung. Kapal yang dikomandani Letkol Laut (P) Widiyatmoko Baruno Adi tersebut dijadwalkan keluar pangkalan selama 100 hari.
Rutenya melewati sembilan kota di lima negara. Antara lain, Tiongkok, Korsel, Rusia, Jepang, dan Filipina. Kapal dijadwalkan kembali pada 9 November. Kapal layar tiang tinggi tersebut mewarisi misi kapal legendaris KRI Dewaruci. Selain kapal latih kadet AAL, kapal maupun pengawaknya mengusung misi diplomasi atau hubungan internasional.
Kapal di bawah naungan Satuan Kapal Bantu Koarmada II itu juga merupakan duta budaya maupun pariwisata Indonesia di luar negeri. ’’Dalam muhibah ini, kami juga mengikuti lomba layar Tall Ships Regatta,’’ ungkap Baruno saat melaporkan kesiapan satuan tugas ke Pangkoarmada II Laksma TNI Didik Setiyono kemarin (1/8).
Terdapat 188 anggota satuan tugas (satgas) on board di Bima Suci pada pelayaran perdana ke luar negeri. Perinciannya, 69 pengawak kapal, 102 taruna dan taruni AAL, serta 17 serdadu pendukung nonkru KRI Bima Suci. Ratusan kadet di kapal berdimensi panjang 111,2 meter dengan lebar 13,65 meter itu sudah lebih dari tiga bulan mengikuti latihan teknik dan berinteraksi di luar negeri. Rencananya, anggota satgas juga menghelat malam diplomasi internasional coctail party setiap meninggalkan kota persinggahan.
Didik bersemangat menjelang keberangkatan Bima Suci. Hal itu mengingatkan kenangan kala dia masih menjadi kadet 32 tahun silam.
”Ketika taruna tingkat III, dengan Dewaruci ke Vancouver, Kanada, pada 1986. Itu pengalaman pertama saya ke luar negeri,’’ ungkap perwira bintang dua tersebut.
Mental Didik saat remaja semakin tertempa berkat ganasnya ombak samudra. ’’Setelah keluar dari Terusan Panama mendekati Laut Karibia, Dewaruci disambut badai dengan tinggi ombak lebih dari 6 meter,’’ paparnya.
Rute pelayaran ke Rusia termasuk lumayan menyuguhkan tantangan. Terutama saat melintasi perairan Jepang maupun Laut China Selatan.