Api Lalap Rumah Kos-Gudang Wonorejo
SURABAYA – Rumah kos kembali menjadi korban amukan api. Pada Selasa malam (31/7) lantai 2 sebuah kos di Jalan Wonorejo Gang 1 Nomor 130i menjadi santapan si jago merah. Tak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
Selain rumah kos itu, api melalap sebuah gudang di belakang bangunan tersebut. Di gudang itulah, api kali pertama tersulut. Kencangnya embusan angin membuat api dengan mudah menjalar ke rumah kos di depannya.
Kebakaran tersebut kali pertama diketahui oleh Mulyadi sekitar pukul 19.15. Saat itu dia sedang melintas di gang tersebut dan melihat percikan api dari gudang belakang rumah kos itu. Seketika Mulyadi bersama beberapa warga masuk ke rumah kos tersebut untuk memberi tahu penghuninya. Dia masuk dan memberikan peringatan agar penghuni segera keluar rumah. ”Saya hubungi 112, lalu peringatkan penghuni untuk keluar dan membawa barang yang penting-penting saja,” ucap pria yang juga ketua RT 6, RW 3, Kelurahan Wonorejo, itu.
Seketika penghuni kos yang didominasi perempuan tersebut berhamburan keluar. Ada yang sempat membawa televisi dan penanak nasi elektrik. Bahkan, ada yang hanya sempat membawa satu boneka. Mobil pemadam kebakaran pun datang untuk menjinakkan api 5 menit kemudian.
Kejadian kebakaran itu tidak disaksikan langsung oleh pemilik kos, Nyoto Wijoyo. Sebab, Nyoto sedang menjalani perawatan di rumahsakit.Namun,keluargaNyoto langsung mendatangi lokasi kejadian sesaat setelah kejadian.
Lokasi bangunan di samping sungai membuat petugas kesulitan memadamkan api karena lokasi kebakaran berada di lantai 2. Petugas pun menaiki bangunan berlantai empat tepat di sampingnya. Belasan petugas terlihat naik dan menyemprotkan api dari atas bangunan. Selang satu jam kemudian, api baru berhasil dijinakkan.
Sebanyak 15 mobil pemadam kebakaran diterjunkan dalam kejadian tersebut. Satu mobil tim orong-orong diletakkan di Jalan Wonorejo Gang 1. Sementara itu, 14 mobil lainnya diparkir di Jalan Pasar Kembang. Alhasil, petugas terpaksa menutup akses menuju jalan tersebut. ”Pengendara terpaksa harus memutar balik untuk kelancaran pemadaman api,” ujar Plt Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surabaya Irvan Widyanto.
Dari atas bangunan tersebut, Irvan jelas melihat rumah itu dibagi menjadi delapan petak. ”Kondisi atap sudah runtuh semua. Kondisi dinding masih utuh. Tapi, barang di dalamnya hangus,” ungkap Irvan yang turut naik ke bangunan empat lantai di samping lokasi kejadian.
Irvan menjelaskan, kebakaran tersebut dipicu hubungan pendek arus listrik alias korsleting. Selain itu, lokasi bangunan yang berimpitan dan kencangnya angin yang bertiup membuat api cepat membesar. Kerugian materiil ditaksir mencapai ratusan juta rupiah mengingat banyak barang elektronik yang tertinggal.
Kasus kebakaran di rumah kos itu pun mengingatkan pada program pendataan rumah kos terhadap kepemilikan APAR (alat pemadam api ringan). Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (Kabid Darlog) BPB Linmas Yusuf Masruh mengatakan, pendataan tersebut terus berjalan. ”Beberapa masih menganggap remeh untuk memiliki alatpemadamdikosnya.Tidakberhenti kami imbau setiap pendataan agar pemilik kos segera mempunyai APAR untuk perlengkapan keselamatan.”