Jawa Pos

Target 40 Persen, Capaian 59 Persen

ASI Eksklusif di Kota Delta

-

SIDOARJO – Dinas kesehatan (dinkes) memasang target tidak terlalu tinggi terkait capaian ASI eksklusif. Tahun ini target yang ditetapkan hanya 40 persen dari total ibu menyusui. Sementara itu, sejak awal tahun hingga Juni, capaian sudah 59 persen.

”Makin banyak ibu yang paham pentingnya ASI eksklusif bagi bayi. Karena itu, capaiannya sudah tinggi,” kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Sidoarjo dr Zuhaida MKes. Data tersebut juga menunjukka­n bahwa semakin sedikit bayi yang diberi susu formula. Pemberian makanan pendamping terlalu dini pun jarang ditemui. ”Ini merupakan pertanda baik,” lanjutnya.

Zuhaida mengatakan, ASI mengandung zat-zat yang bagus untuk pertumbuha­n bayi. ASI juga mengurangi angka kematian bayi. Selain itu, susu alami dari ibu itu dapat mencegah anak mengalami stunting (tinggi badan anak lebih pendek dari anak seusianya). ”Dari segi ekonomi, ASI juga lebih ekonomis daripada susu formula,” terangnya.

Karena itu, pertumbuha­n bayi atau anak harus terus dipantau. Terutama dalam seribu hari pertama kehidupan (HPK). Selain ASI, makanan bergizi sebagai pendamping saat usia anak lebih dari enam bulan harus diperhatik­an. Dengan begitu, nutrisi yang diperlukan tetap terpenuhi.

Demi meraih capaian yang lebih tinggi, dinkes melaksanak­an workshop tentang 10 Langkah Menuju Kesuksesan Menyusui (LMKM). Kegiatan tersebut diikuti 18 pimpinan rumah sakit di Sidoarjo. Juga perwakilan dari PKK serta sepuluh kepala puskesmas. ”Ini agar semua fasilitas kesehatan mendukung program ASI eksklusif,’’ ucap Zuhaida.

Salah satunya menyediaka­n konselor laktasi di rumah sakit. Termasuk memberikan kebijakan bagi ibu yang baru melahirkan agar bisa rawat gabung dengan bayinya. ”Kecuali bagi ibu dan bayi yang kondisinya tidak memungkink­an,” ucap Zuhaida.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia