Aturan Ketat, Jalani Hari dengan Positif
EDDIES ADELIA
Pengalaman adalah guru terbaik. Artis Eddies Adelia pernah merasakan berada di dalam sel Rutan Pondok Bambu, Jakarta, pada 2014 karena tersangkut kasus pencucian uang. Eddies menceritakan pengalaman tiga bulan di sana kepada Nora Sampurna. Kuncinya, menerima dengan ikhlas dan menjalani hari dengan pikiran positif.
Seperti apa kondisi di Rutan Pondok Bambu ketika itu?
Di sana aturannya ketat sekali. Saat itu, saya berada di dalam sel yang berisi 14 orang. Memang di tempat perempuan tidak ada sel yang sendiri-sendiri. Berada di sel tahanan, seenak-enaknya pun, pasti tidak senyaman di luar sebagai orang bebas. Contoh aturan ketat yang diterapkan?
Selama masa tahanan, tidak boleh bawa handphone. Setiap hari ada razia. Ketahuan bawa HP, masuk sel ’’tikus” selama dua minggu. Sel tikus itu penjara di dalam penjara. Isinya 1
x 1 meter, cuma ada lubang kakus. Siapa yang mau di situ? Bagaimana Eddies mengisi waktu?
Di dalam rutan, banyak aktivitas yang bisa dilakukan. Pagi setelah sarapan, salat Duha, lalu mengaji. Kalau ada keluarga yang besuk, ngobrol sama keluarga. Dhuhur, jam besuk selesai. Nanti ada lagi jam besuk pukul 13.30. Kalau nggak ada yang jenguk, ngaji sampai sore. Sore olahraga, kadang saya ikut senam. Atau pinjam buku di perpus. Magrib, masuk ke dalam. Bisa ngobrol sama penghuni sel, lalu tidur. Seperti itu. Tergantung bagaimana kita membawa diri. Jalani hari dengan pikiran positif sambil terus berdoa.
Pelajaran terbaik yang dirasakan?
Itu semua ujian. Kita harus ikhlas menerima dan menjadikannya pembelajaran terbaik. Saya nggak mau menyalahkan orang lain. Walau saya di situ karena dizalimi, biarlah orang yang menilai. Alhamdulillah, saya lulus dalam ujian tersebut. Kalau diuji nggak jadi lebih baik, ya artinya nggak lulus. Tidak berarti semua orang di dalam sana (penjara) itu buruk. Penghakiman yang benar itu nanti di akhirat. Yuk, mulai untuk tidak nyinyir, tidak judgemental.