Pasok Listrik ke Kilang Pertamina
JAKARTA – PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) gencar menyasar segmen industri dan bisnis untuk meningkatkan konsumsi listrik nasional. Pada semester pertama tahun ini konsumsi listrik hanya 112,46 tWh. Capaian itu cuma 47,05 persen dari total target konsumsi listrik tahun ini yang sebesar 239 tWh.
Kepala Divisi Niaga PT PLN Yuddy Setyo mengatakan, pertumbuhan konsumsi listrik yang cukup tinggi berasal dari segmen industri dan bisnis. ”Industri hanya tumbuh 5,75 persen dan bisnis tumbuh 5,81 persen,” katanya di Hotel Gran Mahakam kemarin (3/8). Sementara itu, konsumsi listrik segmen rumah tangga hanya tumbuh 3,01 persen.
Nah, agar konsumsi listrik meningkat, PLN baru saja bekerja sama dengan PT Pertamina (Persero) untuk memasok listrik ke lima kilang perusahaan migas pelat merah tersebut. Total kebutuhannya 217 megavolt ampere (MVA) dan selanjutnya bertambah 104 MVA. Lima kilang itu adalah Refinery Unit (RU) II Dumai, RU III Plaju-Sungai Gerong, RU IV Cilacap, RU V Balikpapan, dan RU VI Balongan.
Pasokan listrik ke kilang-kilang itu juga membuat Pertamina hemat Rp 2,79 triliun per tahun. Kerja sama tersebut akan memberikan manfaat tambahan bagi kilang Pertamina. Yakni, kebutuhan fuel oil akan menurun. Sebab, fuel yang semula digunakan untuk menghasilkan listrik bisa diubah menjadi produk yang bernilai jual seperti solar. Dengan begitu, perseroan akan berfokus pada urusan operasional dan pemeliharaan kilang serta fleksibilitas pengaturan O/H steam boiler, juga dapat menurunkan energy intensity index (EII).