Angin Kencang, Pelabuhan Tutup Lagi
ANGIN kencang yang berembus di Selat Bali kemarin (3/8) kembali menghentikan operasional pelabuhan. Sejak pukul 12.30 WIB, KUPP Ketapang memutuskan untuk menghentikan aktivitas penyeberangan di Selat Bali.
Kepala KUPP Ketapang Eka Cakrawala mengatakan, kondisi angin di Selat Bali kembali meninggi. Meski tinggi gelombang masih di batas normal, Eka menyatakan tidak berani mengambil risiko. Sebab, menurut dia, kecepatan angin mencapai 30 knot.
’’Dari data yang kami punya, termasuk alat penunjuk angin yang ada di pelabuhan, kecepatan angin sampai 30 knot. Ini berbahaya. Karena itu, kami tutup,’’ ujar Eka.
Dia menambahkan, sejak Kamis (2/8), pihaknya melakukan buka tutup pelabuhan. Bukan tanpa alasan. Kecepatan angin yang berembus di Selat Bali, menurut dia, di atas angka normal.
’’Kami juga tidak mau sering-sering buka tutup. Selain merugikan pelabuhan, itu mengakibatkan penumpukan penumpang. Kemarin kami mencoba beberapa kali buka tutup karena cuaca tidak menentu,’’ imbuhnya.
Namun, sekitar pukul 14.45, pihak KUPP kembali membuka penyeberangan. Mesi demikian, Eka belum bisa menjamin bahwa penyeberangan bisa terus dibuka lancar. Sebab, ujar dia, jika sewaktu-waktu ada fluktuasi cuaca, baik angin kencang maupun gelombang tinggi, KUPP akan kembali menutup penyeberangan seperti yang dilakukan dua hari terakhir.
Prakirawan BMKG Yustoto Windiarto menambahkan, tiga hari ke depan tinggi gelombang di wilayah Selat Bali, terutama Pelabuhan Ketapang, diperkirakan di angka 0,5 meter hingga 2 meter dengan kecepatan angin 15 knot. Tingginya gelombang dan kecepatan angin itu, ucap Eka, dipicu adanya tekanan udara di wilayah barat Australia. Itu, menurut dia, perlu di antisipasi penyelenggara pelabuhan yang melewati Selat Bali.
Begitu juga bagi para nelayan. Terutama mereka yang beroperasi di wilayah Banyuwangi Selatan. Sementara itu, akibat angin kencang, dikabarkan salah satu kapal yang akan menyeberang ke Bali, yaitu KMP Liputan XII, kandas pukul 24.00 Wita di posisi 200 meter sebelum pelabuhan LCM Gilimanuk. Kapal yang dinakhodai Kapten Edwan Panjaitan itu membawa 16 unit truk dan 24 penumpang. Proses evakuasi yang dilakukan Polair, TNI-AL, dan SAR dikabarkan tuntas pukul 02.40.