Pengerjaan Minimal Sebulan, Bahan Baku Potongan Kayu Bekas Mebel
M. Irfansyahroni, Seniman yang Terampil Bikin Miniatur Truk Berbahan Limbah
Butuh waktu minimal satu bulan pengerjaan. Bahan bakunya potongan kayu bekas mebel, berjenis kayu balau dari Kalimantan. Irfansyahroni pun mampu membuatnya menjadi miniatur truk.
JIWA seni telah tertanam dalam diri M. Irfansyahroni. Puluhan tahun dia menekuni bidang seni lukis, keahlian utamanya. Di balik itu, ternyata seniman tersebut juga terampil dalam membuat kreasi lain. Misalnya membuat kerajinan-kerajinan unik bernilai seni tinggi. Yang menarik, mayoritas kerajinan karyanya berbahan limbah dan barang bekas.
Nuansa unik memang sudah terasa ketika memasuki kediaman Irfan –sapaan Irfansyahroni– di salah satu gang di Desa Segaran, MOCH. DIDIN SAPUTRO, Kediri
KecamatanWates,KabupatenKediri. Terutamadirumahyangdidepannya bertulisan ”Warung Seni”.
Itu bukan warung yang menjual makanan ataupun kopi seperti halnya warung pada umumnya. Yang terlihat justru koleksi benda-benda unik dan kreatif. Terpajang di sebuah etalase dalam griya tersebut.
Salah satu yang menyita perhatian adalah keberadaan miniatur truk. Tak seperti miniatur truk pada umumnya. Yang menarik pada miniatur itu adalah model yang digunakan. Miniatur tersebut mirip sekali dengan salah satu tokoh film Transformer. Mengapa Irfan berpikiran membuat model seperti itu? ”Kalau model Transformer ini anak saya yang menyuruh membuatnya,” jawab pria yang juga karib disapa Mas Pecok tersebut sembari menunjuk hasil karyanya.
Memang saat itu Irfan belum berpikir membuat miniatur truk dengan model Transformer. Sebelumnya dia hanya membuat karya dengan model seperti truk pada umumnya. Saat itu putranya meminta dibuatkan miniatur truk sambil menunjukkan mainan mobil-mobilan kecil favoritnya.
Irfan ragu apakah bisa membuat miniatur semacam itu. Tak berselang lama, beberapa hari kemudian, dia pun mencoba membuat. Pria asal Kota Malang tersebut mengutak-atik dan mempraktikkan apa yang dia bisa. Namun, itu dilakukan di luar sepengetahuan putranya yang berusia 6 tahun tersebut. Di tengah pembuatan, putra semata wayang Irfan itu jatuh sakit. ”Tapi, saat miniatur truk Transformer itu jadi, dia langsung sembuh,” ungkapnya lalu tersenyum.
Irfan merupakan pembuat miniatur model Transformer pertama di sana.
Pria 41 tahun itu mengungkapkan, pembuatan kerajinan tersebut membutuhkan waktu minimal satu bulan. Bahan bakunya adalah potongan kayu bekas mebel. Berjenis kayu balau dari Kalimantan. ”Kayu balau untuk sasisnya. Kalau bagianbagian lain menggunakan kayu waru dan sengon,” terangnya.
Ukuran miniatur truk itu bervariasi. Mulai panjang bagian kepala 2 hingga 3 meter dengan tinggi 1 meter. Soal harga, produk miniatur truk buatannya terakhir dijual Rp 8 juta. Harga itu sangat pantas dengan kerumitan desain yang dibuatnya.