Dada... Red Bull
Ricciardo ke Renault Musim Depan
18
MILTON KEYNES – Baru tiga hari lalu Daniel Ricciardo mengatakan bahwa pengumuman masa depannya di Formula 1 datang dalam waktu dekat. Ternyata dia tidak main-main. Kemarin tim yang dibelanya saat ini, Aston Martin-Red Bull, mengumumkan bahwa pembalap Australia tersebut dipastikan hengkang musim depan.
Meski diprediksi sejak lama, keputusan itu tetap saja mengejutkan. Terutama tim yang dia pilih untuk berlabuh musim depan. Yakni, Renault. Sebagaimana diketahui, Ricciardo sudah berkali-kali menyatakan ingin mendapatkan mobil yang bisa membawanya menjadi juara dunia. Jika melihat situasinya saat ini, Renault justru masih berkutat sebagai tim medioker. Sementara itu, Red Bull adalah tim ketiga terbaik setelah Ferrari dan Mercedes.
Bisa jadi itu sangat erat berkaitan dengan keputusan Red Bull yang memilih Honda sebagai pemasok mesin musim depan. Sebagaimana diketahui, Juni lalu skuat Milton Keynes tersebut memutuskan berpisah dengan Renault. Meski demikian, berbeda dengan proyek McLaren yang gagal, Red Bull tidak berperan sebagai tim konsumer. Tetapi, mereka sebagai work’s team.
Dua simbiosis itu sama sekali berbeda. Tim konsumer bersifat hanya menerima apa saja pe- ngembangan mesin yang dilakukan pabrikan pemasok. Sementara itu, dengan status work’s
team, Red Bull bisa ikut ambil bagian dalam pengembangan mesin. Mereka bisa mengembangkan mesin bersama Honda sesuai dengan kebutuhan balapan. Sangat mungkin mantan pembalapToroRosso itu tidak yakin dengan performa mesin Honda saat dikawinkan dengan chassis Red Bull musim depan. Trauma proyek McLaren masih terbayang. Saat yang sama, Renault –sebagaimana yang dijanjikan sang bos Cyrill Abiteboul kepada Red Bull sebulan lalu– akan mampu membangun mesin juara dalam waktu dua tahun.
’’Kami sangat menghormati keputusan Daniel untuk pergi. Kami mendoakan yang terbaik untuk masa depannya.’’ Demikian pernyataan resmi Team Principal Red Bull Christian Horner dalam situs resmi tim. Dia menyebut tujuh kemenangan dan 29 podium yang diraih bersama Red Bull adalah sebuah prestasi besar.
Horner mengatakan, saat ini timnya sedang melakukan evaluasi terhadap sejumlah nama pengganti Ricciardo. Salah satu kandidat terkuat yang berpeluang menjadi rekan satu tim Max Verstappen musim depan adalah Carlos Sainz Jr. Pembalap Spanyol tersebut sedang dipinjamkan Red Bull ke Renault. Dia sudah dipastikan tidak memperpanjang kontrak dengan pabrikan Prancis tersebut tahun depan.
Nama Sainz masuk buruan McLaren dalam beberapa bulan terakhir. Namun, Red Bull akan menjadi pilihan yang jauh lebih baik jika melihat performa McLaren dalam tiga tahun terakhir. Selain itu, Sainz terikat kontrak langsung dengan Red Bull. Jika benar bakal berlabuh di Red Bull musim depan, Sainz akan kembali berpartner dengan Verstappen seperti saat membalap untuk Toro Rosso pada 2015 hingga awal 2016. Saat itu keduanya juga sempat terlibat ketegangan internal.
Kandidat lain adalah Pierre Gasly. Pembalap Prancis tersebut tampil impresif sepanjang musim ini. Finis terbaiknya adalah posisi keempat di Bahrain. Tapi, jika menilik senioritas dan pengalaman balap di kelas para raja, Sainz berpeluang lebih besar.
Saat ini Horner mengatakan, timnya akan tetap berfokus melanjutkan upayanya mendekati performa Ferrari dan Mercedes. Tim juga bakal berkomitmen untuk menjemput semua peluang yang ada. Bukan hanya untuk Verstappen, tetapi juga Ricciardo. ’’Ada sembilan balapan tersisa musim ini. Perjalanan masih panjang,’’ tandasnya.
Ricciardo bergabung dalam keluarga besar Red Bull sejak 2009. Saat itu dia mengikuti uji coba pembalap muda Red Bull di Jerez pada 1–3 Desember. Dia kemudian mendapatkan kesempatan tes di Sirkuit Yas Marina pada 16–17 November 2010. Beberapa hari setelah tes berakhir, pembalap berjuluk Smilling Assassin tersebut resmi ditunjuk sebagai pembalap uji Toro Rosso untuk musim 2011. Pada musim yang sama, dia terpilih menjadi pengganti Narain Karthikeyan di tengah musim. Sejak saat itu karirnya terus menanjak, mulai tim junior Toro Rosso hingga ke Red Bull musim ini.