Jawa Pos

Botol Plastik Dibagi-bagi Saja

-

SURABAYA – DPRD Surabaya meminta pemkot segera membuat kebijakan nyata terkait pemanfaata­n sampah botol plastik yang didapat dari penumpang Suroboyo Bus. Pembagian sampah kepada masyarakat secara langsung dinilai lebih efektif daripada pemkot harus repot menyiapkan produk hukum.

Usul itu disampaika­n Ketua Komisi B DPRD Surabaya Mazlan Mansur. Saat ini pemkot masih bingung dalam mengelola sampah botol plastik Suroboyo Bus. Mau dijual, tapi payung hukum belum dibuat. Kalaupun ada payung hukum, penjualan botol plastik tersebut tidak memberikan banyak pemasukan ke APBD pemkot.

”Botol plastik itu kalau dijual harganya berapa sih?” terangnya. Agar lebih bermanfaat, Mazlan menyaranka­n pemkot untuk memberikan sampah tersebut kepada UMKM binaan. Yang bergerak di bidang pengelolaa­n sampah botol plastik.

Dengan pembagian botol plastik secara cuma-cuma itu, pemkot bisa memberikan banyak dampak kepada masyarakat. Pertama, menghidupk­an sektor perekonomi­an mikro. Kedua, turut membantu kesejahter­aan masyarakat.

Pembagian langsung kepada masyarakat itu juga disepakati anggota Komisi B DPRD Surabaya Baktiono. Dia bahkan menyaranka­n agar sampah botol yang menumpuk setiap hari itu diserahkan saja kepada pemulung. ”Berikan saja ke pemulung. Buat apa disimpan,” terangnya.

Sejak diwajibkan membayar dengan menggunaka­n sampah pada 1 Mei, sampah botol plastik Suroboyo Bus memang terus menumpuk. Data Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya pada Kamis (2/8) menunjukka­n, sampah botol plastik yang tertampung mencapai 16 ton.

 ?? HANUNG HAMBARA/JAWA POS ?? BERTUMPUK: Petugas mengangkut sampah botol plastik yang didapatkan dari para penumpang Suroboyo Bus.
HANUNG HAMBARA/JAWA POS BERTUMPUK: Petugas mengangkut sampah botol plastik yang didapatkan dari para penumpang Suroboyo Bus.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia