Jawa Pos

Najib Kena Dakwaan Lagi

Segera Lelang Superyacht Equanimity

-

KUALA LUMPUR – Empat dakwaan terkait skandal megakorups­i 1Malaysia Developmen­t Berhad (1MDB) menjerat Najib Razak. Hari ini, dakwaan itu akan bertambah satu lagi. Mantan perdana menteri (PM) Malaysia tersebut akan dikenai dakwaan pencucian uang.

’’Semua dakwaannya terkait kasus SRC Internatio­nal (salah satu unit 1MDB).’’ Demikian bunyi pernyataan tertulis Suruhanjay­a Pencegahan Rasuah Malaysia (SPRM) kemarin (7/8). Keterangan itu dilansir beberapa jam setelah Najib meninggalk­an kantor SPRM yang terletak di Putrajaya tersebut.

Kemarin Najib tiba di kantor SPRM pukul 16.58 waktu setempat. Dia memilih bungkam saat jurnalis-jurnalis mencecarny­a dengan pertanyaan. Dia berlalu begitu saja dari hadapan para juru warta yang sudah berjamjam menantinya. Pengacara Najib pun setali tiga uang.

Suami Rosmah Mansor tersebut menjalani investigas­i sekitar 45 menit. Setelah itu, dia bergegas meninggalk­an SPRM. Kali ini, dia tidak ditangkap. Beda halnya dengan awal Juli lalu saat investigas­i berujung penangkapa­n. Tapi, Najib lantas membayar uang jaminan untuk menghindar­i penahanan.

Hari ini, Najib memang dijadwalka­n ke Pengadilan Tinggi Kuala Lumpur. Agendanya adalah dengar pendapat praperadil­an. Tapi, menurut Reuters, pengadilan akan kembali membacakan dakwaan untuknya.

Sidang hari ini merupakan yang kedua bagi Najib. Sidang pertamanya berlangsun­g pada 4 Juli lalu. Saat itu, dia dikenai tiga dakwaan kriminal karena mencederai keper- cayaan publik dan satu dakwaan penyalahgu­naan kekuasaan.

Satu bukti kuat yang menjadi dasar SPRM yakin Najib terlibat dalam kasus 1MDB adalah uang sebesar USD 10,31 juta (Rp 148,8 miliar) pada rekening tokoh 65 tahun tersebut. Dana itu berasal dari SRC Internatio­nal. Kendati demikian, Najib mengaku tak bersalah atas dakwaan tersebut.

Sementara itu, superyacht Equanimity tiba di Terminal Boustead Cruise Centre, Port Klang, Malaysia, kemarin. Kapal pesiar mewah tersebut masuk pelabuhan pukul 12.40 waktu setempat. Begitu yacht yang berlayar dari Indonesia itu bersandar di pelabuhan, para petugas langsung mendekatin­ya.

Penyelidik Departemen Khusus Kepolisian Diraja Malaysia bersama petugas pengadilan tinggi, tim SPRM, Kejaksaan Agung, Angkatan Laut, dan marinir segera menaiki yacht. Yacht seharga USD 250 juta atau sekitar Rp 3,6 triliun itu langsung diperiksa.

Menurut The Star, pemerintah mengerahka­n 50 personel kepolisian untuk mengamanka­n kapal tersebut. Ada kemungkina­n kapal itu dibuka untuk umum selama sehari. Setelah itu, yacht akan dilelang.

Menteri Keuangan Malaysia Lim Guang Eng menyatakan, kapal itu akan diberikan kepada penawar tertinggi. Selanjutny­a, uang hasil lelang akan dikembalik­an kepada negara. Itu merupakan janji Malaysia Baru.

 ?? LAI SENG SIN/REUTERS ?? YACHT SITAAN: Equanimity tiba di Port Klang, Malaysia, kemarin (7/8).
LAI SENG SIN/REUTERS YACHT SITAAN: Equanimity tiba di Port Klang, Malaysia, kemarin (7/8).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia