Mulai Beroperasi Oktober
Program SMK BLUD di Jatim
SURABAYA – Penerapan SMK badan layanan usaha daerah (BLUD) segera dimulai. Dijadwalkan, program bikinan Pemprov Jatim itu dimulai pada Oktober mendatang. Sesuai rencana awal, 20 sekolah di Jatim bakal menjadi pilot project SMK BLUD.
Nanti, secara bertahap, sekolah kejuruan lainnya juga menerapkan sistem tersebut. ”Mulai Oktober semua SMK negeri itu sudah siap untuk di-BLUD-kan di bawah naungan dinas pendidikan (dispendik),” kata Gubernur Jatim Soekarwo di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, kemarin (7/8).
Soekarwo menjelaskan, program tersebut adalah salah satu inovasi pemprov di sektor financial engineering (pencarian sumber penghasilan daerah). Dengan demikian, nanti pemenuhan biaya untuk program layanan-layanan publik (termasuk sekolah) tak hanya mengandalkan APBD. ”Ini sebagai solusi di tengah menurunnya pembiayaan dari pemerintah,” ujarnya.
Dalam program tersebut, sekolah-sekolah yang menjadi pilot project SMK BLUD diajak memaksimalkan unit usahanya. Sesuai dengan target awal, nanti unit-unit usaha itu diproyeksikan bisa memberikan pemasukan bagi sekolah. Hasil usaha tersebut digunakan untuk pengembangan sekolah itu.
Nanti para siswa juga ikut terlibat dalam unit usaha tersebut. Meski demikian, program itu tetap tidak akan berpengaruh pada kurikulum maupun proses belajar-mengajar di sekolah. Selain menjadi salah satu upaya pengembangan pendidikan vokasi di Jatim, konsep itu merupakan bagian dari strategi pemprov di sektor pembiayaan program-program publik secara swadaya.
Dispendik Jatim menyebutkan bahwa persiapan penerapan SMK BLUD di 20 sekolah di Jatim
sudah hampir tuntas. Tiap-tiap sekolah itu sudah memiliki unitunit usaha yang bisa dimanfaatkan untuk memperoleh sumber penghasilan.
Saat ini dispendik tinggal menyiapkan sejumlah kebutuhan menjelang dimulainya SMK BLUD. Salah satunya untuk biaya operasional kantor BLUD di SMK-SMK pilot project tersebut. ”Untuk keperluan ini, sudah kami ajukan dalam APBD,” kata Kepala Dispendik Jatim Saiful Rahman kemarin.
Selain itu, jelas Saiful, pihaknya memberikan pendampingan kepada setiap sekolah pilot project SMK BLUD. ”Terutama di sisi pengelolaan keuangan hingga operasi badan usahanya,” ujar dia.
Saiful menambahkan, program SMK BLUD itu diproyeksikan bisa dikembangkan di sekolah-sekolah lainnya. ”Tentu dengan melihat bagaimana potensi di sekolah-sekolah. Jika memang sudah layak, akan diarahkan menuju BLUD,” tuturnya.