Jawa Pos

Bangkok Cepat Pulih, Marawi Masih Tertatih

-

BOM-BOM berjajar di Barangay Moncado Colony, Marawi, Lanao Del Sur, Filipina, kemarin (3/8). Itu adalah sisa-sisa bom yang gagal meledak saat pasukan Filipina menggempur kota tersebut untuk membebaska­nnya dari militan Maute dan Abu Sayyaf.

Bahan peledak itu ditemukan di antara reruntuhan bangunan dan rumah-rumah penduduk. Bom yang berukuran kecil hingga 117 kilogram itu akan diledakkan. Sejak pagi tentara sudah bersiap menggali tanah dan mensterilk­an lokasi. Semua bom akan dikumpulka­n di satu lubang dan diledakkan sekalian.

’’Militer sengaja melakukann­ya Sabtu agar ledakan tak mengganggu kelas dan kantorkant­or,’’ ujar Komandan Satgas Pembangun Tugas Bersama Bangon Marawi Kolonel Ireneo Sebastian kepada Inquirer.

Dua tahun sudah berlalu sejak serangan di Marawi, tapi kota itu masih belum kembali normal. Sekitar 100 ribu penduduk masih tinggal di kamp penampunga­n. Itu setara dengan separo jumlah penduduk Marawi. Sisanya memilih pulang dan tinggal di rumah-rumah yang masih bisa dihuni. Rumah itu tentu tak layak. Lubang peluru di mana-mana. Penduduk hanya memperbaik­i seadanya.

Hingga saat ini Marawi masih porak-poranda. Kucuran bantuan dari pemerintah pusat tersendat. Janji pembanguna­n belum terealisas­i sepenuhnya.

’’Kami sudah bicara kepada penduduk. Kami sedang mencoba menyelesai­kan proses mendapat izin sebelum mereka bisa membangun atau memperbaik­i rumahnya,’’ ujar Manajer Lapangan Satgas Rehabilita­si Bangon Marawi Felix Castro. Itu dilakukan untuk memastikan setiap rumah kembali ke pemiliknya yang asli.

Skala kerusakan di Marawi memang luar biasa besar, satu kota hancur. Tidak seperti serangan-serangan di Thailand, Sri Lanka, Malaysia, dan Indonesia yang berskala ”kecil”. Yaitu, di satu atau beberapa bangunan, tidak sampai satu kota.

Setiap negara di Asia Tenggara memiliki cara sendiri-sendiri untuk melawan ekstremism­e. Mulai bekerja sama dengan militer asing hingga membentuk unit pasukan khusus. Uni Eropa dan India, misalnya. Mereka siap membantu Sri Lanka untuk melawan terorisme.

 ?? TASK FORCE BANGON MARAWI-JOINT TASK GROUP BUILDER/INQUIRER ?? SISA PERTEMPURA­N: Militer Filipina menata bom-bom yang gagal meledak di dalam lubang sebelum diledakkan bersamaan. Bahan peledak itu ditemukan di antara puing-puing rumah penduduk.
TASK FORCE BANGON MARAWI-JOINT TASK GROUP BUILDER/INQUIRER SISA PERTEMPURA­N: Militer Filipina menata bom-bom yang gagal meledak di dalam lubang sebelum diledakkan bersamaan. Bahan peledak itu ditemukan di antara puing-puing rumah penduduk.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia