Layanan Kurang, Tambahan Modal Jalan Terus
GRESIK, Jawa Pos – Layanan air bersih dari PDAM Giri Tirta disorot. Maklum, belum ada tanda-tanda yang menggembirakan. Mulai cakupan layanan hingga kualitas air selama bertahun-tahun, tidak ada perubahan yang signifikan. Bahkan, dalam sebulan terakhir, sering kali layanan byar-pet. Pipa bocor.
Pelanggan pun gelisah dan kerap meluapkan kekecewaan terhadap layanan PDAM melalui media sosial. Kalangan legislatif juga memberi atensi. Mereka bakal mengevaluasi kinerja salah satu BUMD tersebut. Maklum, dalam waktu dekat, PDAM kembali mendapat tambahan modal dari APBD.
’’Evaluasi itu perlu dilakukan. Terutama soal penyebab belum maksimalnya layanan air bersih di kota ini,’’ kata anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Gresik Mujid Riduan.
Ketua DPC PDIP Gresik itu mengakui, sejauh ini persoalan di PDAM masih sama. Mulai belum maksimalnya layanan ke seluruh pelanggan, problem kualitas jaringan, hingga belum meratanya cakupan distribusi. Karena itu, problem-problem tersebut perlu dikonfirmasi dan diklarifikasi. Sebab, dewan tidak mau jika penyertaan modal yang diberikan nanti tidak berdampak positif.
Tahun ini PDAM diproyeksikan kembali memperoleh tambahan modal Rp 25 miliar dari APBD. Tambahan penyertaan modal itu sudah masuk rencana perubahan APBD 2019 yang saat ini dibahas. ’’Ada dua BUMD yang mendapat tambahan penyertaan modal, termasuk PDAM,’’ jelas Ketua DPRD Gresik Ahmad Nurhamim.
Sebenarnya pengajuan penyertaan modal untuk PDAM tersebut direncanakan sejak tahun lalu. Hanya, karena situasi keuangan daerah belum memungkinkan, rencana itu akhirnya ditunda sementara waktu. Nah, tahun ini Gresik memiliki tambahan dana dari sisa lebih pembiayaan anggaran (silpa) APBD yang mencapai Rp 360 miliar. Sebanyak Rp 230 miliar di antaranya bakal dialokasikan untuk belanja publik, termasuk pembangunan infrastruktur. ’’Karena anggaran sudah cukup, kami alokasikan,’’ ujarnya.
Penggunaan anggaran penyertaan modal ke PDAM tentu akan dibahas lebih lanjut. Yang jelas, proyeksi awal, tambahan itu digunakan untuk pengembangan jaringan distribusi ke pelanggan. ’’Kami berharap tambahan modal ini linier dengan peningkatan pelayanan,’’ tuturnya.