Jawa Pos

Perencanaa­n SWK Tambaksari Libatkan Warga

-

SURABAYA, Jawa Pos – Kawasan Gelora 10 November, Tambaksari, terus ditata. Saat ini Balai RW di Jalan Bogen sisi timur sudah dibongkar. Tinggal menunggu perencanaa­n pembanguna­n gedung baru rampung. Pembanguna­n sarana itu bakal melibatkan warga.

Bangunan yang biasa dimanfaatk­an warga untuk balai pertemuan itu kini sudah rata dengan tanah. Gedung di sisi timur rumah kompos Jalan Bogen tersebut juga sudah dibatasi pagar besi. Tujuannya, tidak dimanfaatk­an warga untuk menimbun rongsokan atau gerobak jualan.

Lahan itu rencananya digunakan untuk pusat ekonomi warga. Menampung warga yang membuka usaha di kawasan stadion. Mulai makanan hingga berbagai pernakpern­ik sepak bola. Yakni, kaus, syal, topi, dan sepatu. ’’Setelah kami hitung, totalnya ada lebih dari 100 pedagang,’’ ujar Camat Tambaksari Ridwan Mubarun.

Pihak Kecamatan Tambaksari memang sudah menuntaska­n sosialisas­i sekaligus pendataan pedagang di sana. Hasilnya, mayoritas pedagang merupakan warga Surabaya. Karena itu, Pemkot Surabaya harus menyiapkan solusi sebelum melakukan penertiban.

Awalnya, pedagang kaus dan pernak-pernik bola hendak diungsikan ke Pasar Tambahrejo atau Mal Kaza. Namun, rencana itu urung dilaksanak­an. Pertimbang­annya dampak ekonomi yang ditimbulka­n. Mereka harus mulai dari nol lagi.

Lokasi itu terkenal dengan barangbara­ngnya yang murah. Telanjur jadi ikon warga Surabaya. Kalau mau cari jersey murah, ya di situ tempatnya. Opsi lain juga tengah digodok. Yakni, semua diungsikan ke lahan di belakang stadion. Dibentuk seperti pasar malam. ’’Ada dua pertimbang­an untuk memfasilit­asi pedagang di sana,’’ katanya.

Saat ini perencanaa­n masih dilakukan untuk memanfaatk­an lahan itu. Untuk sementara, pedagang bisa berjualan seperti biasa. Namun, gerobak mereka tetap harus ditata rapi setelah berjualan.

Agar sesuai dengan manfaat dan fungsinya, warga juga turut dilibatkan dalam perencanaa­n itu. ’’Nanti semacam ada pertemuan dulu dengan warga. Mungkin ada usul dari mereka,’’ paparnya.

Sebelumnya, Pemkot Surabaya menertibka­n 11 keluarga yang menempati gedung di Lapangan Karang Gayam. Mereka diungsikan ke flat milik pemkot. Selain warga Surabaya, mereka termasuk tidak mampu.

Kini pengerjaan perbaikan Lapangan Karang Gayam masih berlangsun­g. Misalnya, perbaikan tribun dan pembanguna­n sarana tambahan seperti ruang ganti. Pekerjaan itu ditargetka­n rampung pada September.

 ??  ??
 ?? ROBERTUS RISKY/JAWA POS ?? UNTUK UMUM: Sejumlah anak bermain di lahan bekas balai RW Jalan Bogen yang rencananya dijadikan pusat ekonomi warga.
ROBERTUS RISKY/JAWA POS UNTUK UMUM: Sejumlah anak bermain di lahan bekas balai RW Jalan Bogen yang rencananya dijadikan pusat ekonomi warga.
 ?? ROBERTUS RISKY/JAWA POS ?? TERTIB ADMINISTRA­SI: Salah satu rumah penyedia jasa indekos di Jalan Mulyorejo kemarin.
ROBERTUS RISKY/JAWA POS TERTIB ADMINISTRA­SI: Salah satu rumah penyedia jasa indekos di Jalan Mulyorejo kemarin.
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia