Jawa Pos

Pemkab Tambah Fasilitas Pendukung

Percepatan Kawasan Industri di Jabon

-

SIDOARJO, Jawa Pos – Pemkab merancang pembanguna­n kawasan industri di Jabon. Tujuannya, memberikan lahan bagi pengembang­an usaha baru di Kota Delta. Namun, konsep itu belum berjalan optimal. Sebab, baru satu investor yang tertarik mengelola tempat tersebut. Yakni, PT Kawasan Industri Sidoarjo (KIS).

Perusahaan itu mendapatka­n hak mengelola 294 hektare lahan. Lahan tersebut akan dibangun menjadi pusat pergudanga­n dan pabrik. Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Ari Suryono menyatakan, sebenarnya, banyak investor yang melirik kawasan industri Jabon. Sebab, lokasinya sangat strategis. ’’Berdekatan dengan kawasan industri di Pasuruan,’’ paparnya.

Namun, setelah dilihat lebih jauh, banyak investor yang mundur teratur. Minimnya fasilitas menjadi kendala. Pasokan air, gas, serta infrastruk­tur menjadi ganjalan. Ari menjelaska­n, pemkab berupaya mencukupi fasilitas pendukung tersebut. Tahun ini PDAM Delta Tirta bakal membangun booster di Jabon. Tempat pengumpul air itu akan menampung air dari Umbulan. ’’Nanti dialirkan ke industri,’’ katanya.

Pemkab juga berencana membangun long storage. Caranya, menghidupk­an kembali Kali Mati di Jabon. Air dari sungai tersebut digunakan untuk bahan baku perusahaan. ’’Perencanaa­n sudah kami susun,’’ ucapnya.

Terkait pasokan gas dan listrik, pemkab merancang beberapa cara. Kebutuhan gas akan dicukupi Perusahaan Gas Negara (PGN). Untuk listrik, lanjut dia, pihaknya berencana membangun pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa). Hasil pengolahan sampah itu menjadi listrik. Nah listrik tersebut bakal disalurkan ke perusahaan.

Kepala Badan Perencanaa­n Pembanguna­n Daerah (Bappeda) Agoes Boedi Tjahjono menuturkan, kendala infrastruk­tur juga berdampak. Kawasan itu jadi tidak diminati. Pemkab pun menyiapkan sejumlah cara. Di antaranya, pembanguna­n akses menuju Jabon. Pemkab sudah mengajukan pembanguna­n jalan lingkar luar timur (JLLT). Panjangnya 35 kilometer. Yakni, mulai Sedati hingga Jabon. ’’Terkoneksi dengan Pasuruan,’’ ujarnya.

Kawasan Porong juga direvitali­sasi. Ada dua tujuan. Pertama,

Fasilitas air

Dipenuhi dari sambungan Umbulan Dipenuhi dari long storage Kali Mati

Listrik

Dicukupi dengan pembanguna­n PLTSa. Sampah dibakar dan diubah menjadi listrik.

Gas

Pemkab bakal berkoordin­asi dengan Perusahaan Gas Negara (PGN). Berkoordin­asi dengan perusahaan gas di Sidoarjo. Misalnya, PT Minarak Brantas Gas. membangkit­kan kembali perekonomi­an di Porong dan Jabon. Kedua, mengubah citra Porong sebagai wilayah terdampak lumpur. Agoes menyatakan, pengusaha memang membutuhka­n kepastian aman untuk berinvesta­si di Jabon dan Porong yang berdekatan. Dari kajian akademis, Agoes menegaskan bahwa Porong sudah aman. ’’Tinggal perbaikan infrastruk­tur jalan,’’ tuturnya.

 ?? BOY SLAMET/JAWA POS ?? PIKAT INVESTOR: Daerah Jabon yang masih berupa tambak ditawarkan pemkab sebagai kawasan industri.
BOY SLAMET/JAWA POS PIKAT INVESTOR: Daerah Jabon yang masih berupa tambak ditawarkan pemkab sebagai kawasan industri.
 ?? DIMAS MAULANA/JAWA POS ?? RANGKAIAN FESTIVAL PENYETAN: Unci Rahayu (kanan) merapikan kerajinan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang dipamerkan di Alun-Alun Sidoarjo kemarin.
DIMAS MAULANA/JAWA POS RANGKAIAN FESTIVAL PENYETAN: Unci Rahayu (kanan) merapikan kerajinan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang dipamerkan di Alun-Alun Sidoarjo kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia