Jawa Pos

MPASI, Jangan Takut Pakai Bumbu

Bau Harum Masakan Merangsang Nafsu Makan Bocah

-

SURABAYA, Jawa Pos – Mayoritas orang tua memberikan makanan pendamping ASI (MPASI) pada bayi yang berusia lebih dari 6 bulan dengan menu-menu dari sayuran dan buah. Yang paling sering adalah alpukat, pisang, apel, atau labu. Pilihan sayurnya adalah brokoli, wortel, atau bayam. Karena fokus pada buah dan sayur, orang tua lupa pada kebutuhan nutrisi lainnya seperti protein, zat besi, dan kalsium.

Begitu penjelasan dr Dini Adityarini SpA dalam seminar awam dan demo MPASI di RSIA Kendangsar­i Merr kemarin (3/8). Menurut dia, yang banyak terjadi pada pasiennya, orang tua telah memberikan ASI eksklusif selama enam bulan. Namun, ketika sudah waktunya MPASI, banyak bayi yang kekurangan gizi.

Dia menuturkan, kandungan protein, zat besi, dan kalsium dalam buah dan sayur sangat kurang. Padahal, tiga zat tersebut berguna bagi pertumbuha­n dan perkembang­an bayi. ”Apalagi, pada usia 0–2 tahun, anak-anak mengalami perkembang­an otak sehingga sangat memerlukan tiga unsur tersebut,” ujarnya.

Protein dibutuhkan tubuh untuk membantu

kontraksi otot, proses penggumpal­an darah, penglihata­n, serta membentuk struktur tulang, gigi, dan rambut. Zat besi bisa memproduks­i sel darah merah baru dan menyusun hemoglobin yang berperan untuk meningkatk­an kadar oksigen dalam tubuh. Sementara itu, kalsium berfungsi

membantu pembentuka­n sel tulang dan penambahan massa tulang.

Dini memaparkan, bahan makanan yang mengandung tiga unsur tersebut adalah hati ayam dan daging ayam. Terkadang, para orang tua malas menggunaka­n dua bahan itu, terutama hati ayam, karena amis. ”Padahal,

 ??  ?? MAEM YUK: Dokter Dini Adityarini SpA menyuapi Kidung Jenna yang digendong Reyhan Putri dalam seminar MPASI di RSIA Kendangsar­i Merr kemarin.
MAEM YUK: Dokter Dini Adityarini SpA menyuapi Kidung Jenna yang digendong Reyhan Putri dalam seminar MPASI di RSIA Kendangsar­i Merr kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia