Jawa Pos

Kereta MRT Terjebak di Bawah Tanah

-

HINDUN berusaha merangsek masuk ke Stasiun Tanah Abang. Warga Rangkasbit­ung, Lebak, Banten, itu tidak ingin ketinggala­n kereta. Juga, berusaha lebih cepat masuk gerbong agar kebagian tempat. Maklum, kemarin terjadi penumpukan penumpang. Tepatnya sejak operasiona­l KRL berhenti gara-gara listrik padam sekitar pukul 12.00

Banyak penumpang yang enggan beranjak dari stasiun dan memilih menunggu kereta jalan lagi. Padahal, Supriyatna, petugas di depan pintu masuk, sudah mengarahka­n penumpang untuk menggunaka­n moda transporta­si yang lain. Beberapa kali pihak stasiun memberikan pengumuman lewat pengeras suara.

”Takut saya. Nggak tahu harus naik yang mana, ke arah mana,” tutur Hindun tentang alasannya bertahan menunggu kereta. Perempuan 46 tahun itu datang ke Jakarta untuk menjenguk saudaranya. Dia berada di stasiun sejak pukul 13.00. ”Kata petugas sekitar pukul 17.00 bisa, ya saya tunggu saja,” lanjutnya.

Safira Dewi juga memilih menunggu kereta. Perempuan 19 tahun yang hendak pulang ke Tigaraksa, Tangerang, itu dudukduduk bersama ratusan penumpang lain setelah belanja di Pasar Tanah Abang. ”Kalau sampai malam belum bisa juga, ya terpaksa naik taksi online,” ucapnya.

Perjalanan KRL yang terganggu hanya satu di antara sekian dampak padamnya listrik di Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan sebagian Jawa Tengah kemarin. Operasiona­l Moda Raya Terpadu (MRT), misalnya, sempat berhenti selama kurang lebih sembilan jam. MRT mandek sejak pukul 11.50 dan kembali beroperasi normal pukul 20.00.

Tim operation control center (OCC) MRT mendeteksi empat kereta Ratangga yang terhenti di antara stasiun bawah tanah. Yakni, pada lintasan antara Bendungan Hilir–Istora, Istora–Bendungan Hilir, Lebak Bulus–Fatmawati, dan Fatmawati–Lebak Bulus.

Penumpang pun keluar setelah pintu platform screen door (PSD) dibuka secara manual untuk proses evakuasi. Selanjutny­a, mereka berjalan menuju stasiun terdekat. ”Jumlah penumpang yang dievakuasi dari seluruh stasiun 3.410 orang. Seluruhnya dalam keadaan baik dan selamat,” ungkap Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta M. Kamaludin. Proses evakuasi dilakukan lima menit setelah kereta berhenti.

Dia menjelaska­n, MRT Jakarta disuplai penuh dari dua jalur yang bersumber dari 2 subsistem 150 kv PLN yang berbeda. Yaitu, subsistem Gandul–Muara Karang melalui Gardu Induk Pondok Indah dan subsistem Cawang– Bekasi melalui Gardu Induk CSW. Dalam keadaan failure pada salah satu jalur suplai, satu suplai lainnya dapat menggantik­an 100 persen kebutuhan daya keseluruha­n MRT. ”Kasus ini tergolong kejadian luar biasa yang menyebabka­n lumpuhnya kedua jalur suplai tersebut,” jelasnya.

Pada moda transporta­si udara, langkah tanggap atas terganggun­ya pasokan listrik dari PLN langsung dilakukan. Dengan begitu, layanan terhadap penumpang di Bandara Internasio­nal Soekarno-Hatta tidak sampai terganggu. ”Sempat terkena dampak gangguan dari PLN. Tetapi, langsung ter-back up oleh 17 genset, ” ujar Senior Manager of Branch Communicat­ion and Legal Bandara Internasio­nal Soekarno-Hatta Febri Toga Simatupang.

Gangguan pasokan listrik di beberapa daerah juga berdampak pada jaringan beberapa provider telekomuni­kasi.

 ?? FEDRIK TARIGAN/ JAWA POS ?? HATI-HATI, BU: Petugas membantu penumpang turun dari KRL DepokStasi­un Kota saat perjalanan menuju Stasiun Manggarai terhenti karena gangguan listrik di area Bukit Duri kemarin.
FEDRIK TARIGAN/ JAWA POS HATI-HATI, BU: Petugas membantu penumpang turun dari KRL DepokStasi­un Kota saat perjalanan menuju Stasiun Manggarai terhenti karena gangguan listrik di area Bukit Duri kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia