Jawa Pos

Mattoangin Sudah Tak Sebanding dengan Makassar dan PSM

Stadion Barombong, Makassar, memang masih masuk taraf pembanguna­n. Tapi, stadion yang berdiri di tepi pantai itu sudah begitu dirindukan publik bola Makassar. Kondisi Stadion Andi Mattalatta, Makassar, menjadikan Stadion Barombong begitu dinantikan.

-

MIFTAKHUL F.S, Makassar, Jawa Pos

SINDIRAN itu sejatinya sangat menyakitka­n hati. Tapi, suporter PSM Makassar selalu berusaha menahan diri agar tak ada amarah yang tumpah. Toh, sindiran yang kerap mereka dengar tersebut memang sesuai dengan realitas. Suporter PSM sebenarnya juga acap kali meletupkan kata yang sama persis dengan sindiran yang sering mereka dengar. Hanya, kata-kata itu tertahan di dalam hati.

Sindiran tersebut berkaitan dengan kondisi Stadion Andi Mattalatta. Berulang-ulang mereka mendengar celetukan-celetukan seperti: ini stadion apa kandang ayam atau ini stadion apa kandang kuda?.

’’Mau marah, tapi kondisi memang seperti ini. Stadion Mattoangin (nama lain Stadion Andi Mattalatta) ini memang sudah sangat tidak layak. Sudah terlalu tua,’’ kata Abdul Salam, capo Red Gank. Red Gank merupakan salah satu kelompok suporter PSM.

Stadion Mattoangin disebut tak sebanding lagi dengan perjalanan Kota Makassar dan PSM. Sebagai ibu kota Sulawesi Selatan, Makassar memang berkembang cukup pesat. Bangunan-bangunan baru tumbuh dengan cepat. Pendudukny­a sudah di atas 1,6 juta. Kotanya pun begitu sibuk.

PSM terus berlari mengejar prestasi. Beberapa kali tim berjuluk Ayam Jantan dari Timur itu mewakili Indonesia di kompetisi level Asia. Musim ini, misalnya, PSM berkompeti­si di AFC Cup. Mereka bahkan menembus semifinal zona ASEAN. Di era Liga Indonesia ini, PSM menjadi salah satu ’’tim provinsi’’. Satu-satunya wakil Sulawesi Selatan di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.

Masyarakat Makassar dan Sulawesi Selatan pun begitu antusias mendukung tim yang juga mendapat julukan Juku Eja tersebut. Stadion Mattoangin tak lagi bisa menampung antusiasme itu. Sebab, stadion tersebut hanya berkapasit­as 10 ribu penonton.

’’Stadion ini memang bersejarah bagi PSM. Tapi, sudah waktunya PSM pindah ke stadion baru. Masak kota sebesar Makassar kalah dengan kabupaten lainnya,’’ kata asisten pelatih PSM Bahar Muharram. Mantan bek kanan PSM itu menyebut nama-nama seperti Gresik, Sidoarjo, Sleman, dan Bantul. Kabupaten-kabupaten yang disebut Bahar tersebut memang memiliki stadion-stadion bagus dan berkapasit­as 30 ribu penonton.

’’Dengan kondisi seperti ini, kami benarbenar merindukan PSM main di Stadion Barombong,’’ ujar Alam, sapaan akrab Abdul Salam. Bahar menyatakan hal senada. ’’Masak sejak zaman saya masih main dan kini anak saya (Asnawi Mangkualam) main, kami tetap di sini. Sudah seharusnya PSM kini main di Barombong,’’ sebut Bahar.

Pembanguna­n Stadion Barombong sudah mencapai 90 persen. Secara garis besar, seluruh bagian stadion selesai dibangun. Tinggal pemasangan kursi penonton dan lampu. ’’Sebenarnya dengan kondisi seperti ini, PSM jauh lebih baik main di sini daripada di Mattoangin,’’ kata Arasmono, pendukung PSM asal Bone yang ditemui Jawa Pos saat melihat-lihat Stadion Barombong pada 18 Juli lalu.

 ?? RIANA SETYAWAN/JAWA POS ?? JAUH LEBIH BESAR: Stadion Barombong akan menjadi markas baru bagi PSM Makassar.
RIANA SETYAWAN/JAWA POS JAUH LEBIH BESAR: Stadion Barombong akan menjadi markas baru bagi PSM Makassar.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia