Semenit, 12 Pemotor Terabas Median Jalan
SURABAYA, Jawa Pos – Keruwetan lalu lintas masih terlihat di Jalan Kenjeran, Simokerto, kemarin (4/8). Tepatnya dari ujung barat menuju ke RSUD dr Soewandhie. Pengendara roda dua nekat menerobos median jalan dari dua sisi. Utara dan selatan jalan. Bahkan, dalam semenit ada 12 pengendara yang menerobos median jalan tersebut.
”Iya, memang sering seperti itu,” ucap Luluk Prastuti, warga sekitar. Tindakan tersebut sering terjadi pada pagi sekitar pukul 07.00–08.00, siang pada pukul 13.00– 14.00, serta pukul 17.00–18.00. Aksi itu, kata dia, jelas membahayakan. Sebab, ada pengendara lain yang melintas. ”Juga merusak tanaman yang ada di median jalan tersebut,” ucapnya. Perempuan 35 tahun itu kerap mengingatkan pengendara lewat arahan gestur. Namun, tak ada yang menggubris. Dari pengamatan Jawa Pos di lapangan, mayoritas pelanggar berasal dari arah Jalan Kapasan menuju Suramadu. Mereka memutar tepat sebelum persimpangan Jalan Tambak Rejo–Jalan Kenjeran.
”Itu tidak dibenarkan. Tidak boleh,” kata Kapolsek Simokerto Masdawati Saragih. Dia menerangkan, pengendara tidak hanya melanggar aturan tak boleh melintas di median jalan. ”Tapi juga aturan memutar. Seharusnya, langsung ke Jalan Tambak Rejo. Ini kan banyak juga yang tidak tertib,” tambahnya. Akibatnya, jika tidak berhati-hati, pengendara yang datang dari arah Suramadu terkejut ketika berpapasan dengan pengendara yang melanggar. Begitu pula sebaliknya. ”Untuk itu, kami akan siagakan petugas lagi untuk memantau kawasan tersebut. Memang selalu ruwet,” jelasnya.
Di bagian lain, Kepala Bidang Ruang Terbuka Hijau dan Penerangan Jalan Umum Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya Hendri Setianto mengatakan, pihaknya sudah melakukan beberapa usaha pencegahan. Yakni, dengan memasang ban dan garis pembatas. ”Tapi, masih dirusak,” ucapnya. Dalam waktu dekat, mereka akan meninggikan sisi median supaya tidak bisa dilintasi lagi.