Jamaah Mulai Bergerak ke Arafah
MAKKAH, Jawa Pos – Puncak ibadah haji berlangsung besok (10/8). Para jamaah mulai bergerak meninggalkan Makkah menuju Arafah pagi ini. Wukuf akan dimulai dari tergelincirnya matahari hingga menjelang Magrib. Diperkirakan suhu mencapai 40 derajat Celsius. Jamaah pun diminta memperbanyak berdoa di dalam tenda saja karena sudah dilengkapi AC.
Panasnya cuaca itu sudah terasa di Makkah kemarin. Padahal, dua hari lalu sudah tidak terlalu panas. Bahkan sempat turun hujan. Di Masjidilharam sudah jarang ditemukan calon jamaah haji (CJH) Indonesia. Mereka ada di hotel untuk melakukan persiapan keberangkatan. Selain itu, bus salawat alias antar jemput dari hotel menuju Makkah juga sudah diberhentikan sementara.
Salah seorang CJH yang masih berkunjung ke Masjidilharam kemarin adalah M. Noor Hasani. Dia bersama rombongan naik taksi. Persiapan ke Arafah sudah tuntas. ”Yang saya bawa tas tenteng. Bawa baju secukupnya,” katanya.
Jamaah kloter BDJ-14 Embarkasi
Banjarmasin itu mengatakan diminta bersiap pukul 07.00. Namun, dia belum mendapat informasi pukul berapa diberangkatkan ke Arafah.
Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin menuturkan, mobilisasi jamaah haji menuju Arafah dilakukan dalam tiga gelombang. Yakni, pukul 07.00–12.00 untuk gelombang pertama. Kemudian, gelombang kedua pukul 12.00 sampai 16.00. Gelombang terakhir pukul 16.00 sampai 00.00.
Lukman menjelaskan, sebagian jamaah Indonesia menjalankan tarwiyah. Jumlahnya belum bisa dipastikan petugas Daker Makkah. Namun, angka sementara sudah mencapai 35 ribu orang. Jamaah yang melakukan tarwiyah mengambil rute dari hotel menuju Mina. Setelah menginap semalam di Mina, bakda salat Subuh, mereka baru menuju Arafah untuk wukuf. ”Saya berharap jamaah yang tarwiyah dilakukan dengan penuh tanggung jawab,” tuturnya.
Masih di Makkah, rombongan anak KH Maimoen Zubair (Mbah Moen) tiba pada Rabu malam waktu setempat atau dini hari kemarin WIB. Yang ikut, antara lain, Gus Yasin, Gus Rouf, Gus Kamil, Gus Anam, Gus Arwani, dan Ning Rodiyah. Gus Yasin menjelaskan bahwa mereka langsung berziarah ke makam ayahnya yang ada di kompleks pemakaman Ma’la tidak jauh dari Masjidilharam.
Pemilik nama lengkap Taj Yasin Maimoen itu menuturkan bahwa mereka tinggal satu apartemen dengan sang ibu, Nyai Heni Maryam. ”Kondisi ibu alhamdulillah sehat. Menerima (kematian Mbah Moen, Red) dan kuat,” tutur wakil gubernur Jawa Tengah itu.
Kondisi Nyai Heni semakin kuat setelah putra putrinya tiba. Yasin menjelaskan, keluarga sepakat untuk terus melanjutkan rangkaian ibadah haji. Mereka akan pulang sesuai dengan jadwal, yakni 19 Agustus.