Tamu Sedang Pincang
SURABAYA, Jawa Pos – Persebaya Surabaya memang kehilangan Hansamu Yama dan Otavio Dutra. Namun, krisis di kubu Madura United lebih parah. Tim berjuluk Laskar Sape Kerrap itu kehilangan tujuh pemain kunci. Enam di antaranya absen karena cedera. Mereka adalah Zahrahan Krangar, Fandry Imbiri, Alfath Fathier, Greg Nwokolo, Asep Berlian, dan Andik Vermansah. Sementara itu, bek Jaimerson Xavier terkena akumulasi kartu. Krisis bisa semakin parah. Sebab, Madura United masih menunggu kondisi Aleksandar Rakic. Bomber asal Serbia itu masih menjalani pemulihan cedera hamstring. ’’Saya masih tunggu rekomendasi dari dokter,’’ kata Dejan Antonic, pelatih Madura United. Dia berharap Rakic segera pulih. Maklum, pemain 32 tahun itu memang menjadi andalan di lini depan dengan torehan 5 gol. Meski begitu, Dejan sama sekali tidak gentar. Dia sudah menyiapkan pemain pengganti untuk membendung Persebaya di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, sore nanti. ’’Semua pemain yang saya siapkan pasti akan berikan 100 persen di lapangan,’’ ucapnya. Di belakang, Dejan mungkin menurunkan duet Fachrudin Aryanto dan Guntur Ariyadi. Sementara itu, jika Rakic absen, masih ada Alberto Goncalves. Dia sudah mengemas 4 gol. ’’Kalau diberi kesempatan, saya pasti memberikan yang terbaik,’’ tegas Beto –sapaan Alberto Goncalves. Madura United memang lawan yang familier bagi Persebaya. Sepanjang 2019, kedua tim sudah empat kali bertemu dalam laga bertajuk Derby Suramadu. Hasilnya, Green Force –julukan Persebaya– masih unggul. Mereka menorehkan 2 kemenangan, 1 hasil imbang, dan 1 kekalahan. Saking seringnya bertemu, pelatih Persebaya Djadjang Nurdjaman mengaku sudah paham karakter permainan Madura United. Dan, Persebaya jelas ingin mempertahankan keunggulan rekor pertemuan itu sore nanti.
’’Bukan hanya saya, Madura United juga pasti sudah paham karakter kami,’’ ujar pelatih yang akrab disapa Djanur itu. Karena bermain di kandang, Green Force ingin meneruskan tren positif setelah menang 1-0 atas Persipura Jayapura (2/8). ’’Kami ingin bersaing di papan atas,’’ terang Djanur. Saat ini Persebaya berada di tangga ke-6 dengan torehan 17 poin.
Lebih lanjut, Djanur tak menganggap krisis di kubu Madura United sebagai keuntungan. ’’Kalaupun banyak yang absen, mereka masih punya materi pemain kelas atas,’’ ucapnya.
Untuk menambal lini belakang, Djanur sudah menyiapkan duet Liga 2 2017, M. Syaifuddin dan Andri Muliadi. ’’Saya pikir Andri dan Syaifuddin bisa tampil bagus,’’ ujar pelatih asal Majalengka itu.
Dengan duet Andri dan Syaifuddin, Rachmat ’’Rian’’ Irianto bisa kembali tampil sebagai gelandang jangkar. Hal itu sudah dicoba dalam latihan pemungkas di Lapangan Jenggolo, Sidoarjo, kemarin pagi. Djanur memang tak mau ambil risiko. Sebab, penampilan Rian sebagai gelandang bertahan cukup oke. Dari delapan laga, pemain 19 tahun itu mencatatkan 1 gol, 13 intersep, dan 20 sapuan.
Nah, karena sama-sama pincang, Dejan cukup menyesal. Sebab, menurut dia, laga derbi seharusnya dipenuhi pemain utama di setiap tim. Meski begitu, dia tetap yakin anak asuhnya bisa memberikan perlawanan sengit. ’’Kami ingin mencuri poin di sini (Surabaya) untuk memudahkan tim tetap bersaing menjadi juara,’’ tegas pelatih asal Serbia itu.
Pada laga sore nanti, Persebaya akan mengenakan jersey istimewa. Untuk kali pertama, Ruben Sanadi dkk akan mengenakan jersey alternate. Pemakaian jersey ketiga itu sudah disetujui dalam match coordination meeting (MCM) kemarin siang. Jersey elegan berwarna kombinasi hitamhijau itu disetujui setelah dicocokkan dengan warna jersey Madura United.
”Karena kontras dengan warna jersey Madura United, maka Persebaya bisa mengenakan jersey ketiga ini,” kata Purwidyastanto, match commissioner laga Persebaya melawan Madura United seperti dikutip situs resmi Persebaya.