Dua Babak Harus Agresif
SURABAYA, Jawa Pos – Konsistensi permainan menjadi pekerjaan rumah (PR) Persela Lamongan. Apalagi, mereka akan menjalani dua laga tandang. Yakni, melawat ke markas PSS Sleman (15/8), lalu berkunjung ke kandang Semen Padang (20/8). Persoalannya, tim berjuluk Laskar Joko Tingkir itu lambat panas. Dalam dua laga kandang terakhir, terlihat jelas permainan Persela baru berkembang pada babak kedua. Atau dengan kata lain, permainan di babak pertama tak seapik babak kedua.
Nil Maizar menyadari betul problem tersebut. Pelatih Persela itu ingin segera membereskan PR tersebut sebelum berangkat ke markas PSS Sleman. Sebab, jika tidak segera ditemukan solusinya, Persela bakal menghadapi masalah besar. Apalagi, performa Super Elang Jawa –julukan PSS– saat ini sedang bagus. PSS berhasil membawa pulang tujuh poin dalam tiga laga tandang yang dijalaninya.
’’Ini memang PR kami. Kami akan diskusikan hal ini dengan para pemain. Kenapa permainan yang ditampilkan di babak kedua tidak muncul pada babak pertama,’’ kata Nil. Di babak kedua, pressure kepada lawan begitu ketat. Para pemain Persela juga begitu menikmati permainan di babak kedua. Mereka bisa bermain dengan satu-dua sentuhan dalam jarak pendek. Di babak pertama, hal tersebut jarang tampak. Situasi itu pula yang terlihat saat Persela menjamu Borneo FC dan Persib Bandung lalu.
Nah, Nil merasa diskusi dengan para pemain sangat penting. Sebab, para pemain yang merasakan dan bermain di lapangan. ’’Saya dan jajaran pelatih memang harus kerja keras untuk mengatasi masalah ini. Harapannya, dari diskusi itu kami tahu masalahnya dan solusinya,’’ ujarnya.
Mantan pelatih timnas Indonesia itu berharap, saat melakoni laga tandang ke PSS dan Semen Padang, peak performance Eky Taufik tidak hanya terjadi pada babak keduanya. ’’Tapi, peak itu terlihat sejak babak pertama. Sebab, dalam dua laga tandang itu, kami harus meraih poin,’’ papar Nil.